Kobaran api dan kepulan asap putih dari TPA Sarimukti masih belum tertangani. Padahal kebakaran sudah berlangsung selama enam hari.
Hingga Kamis (24/8/2023) titik api kian meluas, semua zona yang ada di TPA Sarimukti kini diamuk si jago merah. Diawali dari api yang membakar sampah di zona 4, merembet ke zona 3, lalu merembet lagi ke zona 2, dan terbaru api juga melalap sampah di zona 1.
Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Arief Perdana mengatakan kebakaran masih terus terjadi karena adanya sebaran gas metan di bawah permukaan sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang membuat api sampai saat ini sulit dipadamkan itu karena lapisan gas metan yang menyebar di bawah tumpukan sampah. Jadi api itu terus menyala," ujar Arief saat ditemui, Kamis (24/8/2023).
Bara api yang ada di bawah tumpukan sampah itu, kata Arief, dengan mudah menyebar hingga membakar 12 hektare lahan di TPA Sarimukti. Hal itu terindikasi dari asap berwarna putih yang mengepul.
"Kalau lihat asapnya, yang kami perkirakan di bawah tumpukan sampah ini masih ada bara karena akumulasi gas metannya itu ada di bawah. Namun tidak terlalu dalam karena TPA kita ini karakternya basah. Di bawahnya juga masih ada air dari masukan air sungai sekitar," kata Arief.
Kemudian angin yang berembus kencang dan kemarau panjang, memperparah kebakaran hingga ke permukaan. Kondisi sampah yang mengering juga membuat api membakar permukaan.
"Tapi memang sesekali api juga menyala di permukaan, nah itu biasanya asap berwarna hitam. Kalau asapnya hitam, itu plastik yang terbakar karena mengandung karbon," tutur Arief.
Baca juga: Dampak Hebat Kebakaran TPA Sarimukti |
Arief mengatakan, upaya pemadaman api oleh pemadam kebakaran sampai saat ini memang belum optimal. Hal itu karena armada yang berjibaku memadamkan api jauh dari jumlah ideal.
"Kita bahkan sudah meminta bantuan dari damkar Cianjur, Purwakarta, dan Karawang. Cuma memang belum efektif, karena jumlahnya sedikit, sedangkan area yang terbakar ini kan sangat luas," kata Arief.
(mso/mso)