Penumpukan sampah terjadi di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Bandung imbas ditutupnya tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti akibat kebakaran.
Pemkot Bandung terus berupaya untuk mengatasi masalah ini. Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menegaskan salah satu strategi yang bakal diterapkan yaitu terus menggalakkan kawasan bebas sampah (KBS) di seluruh RW se-Kota Bandung. Diharapkan dengan program ini membuat sampah yang dikirim ke TPS semakin sedikit.
Baca juga: Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah |
"Kepada camat dan lurah harap edukasi masyarakat agar bijak untuk tidak memproduksi sampah yang berlebih. Kemudian KBS ini harus bisa dioptimalkan, artinya sampah harus selesai di wilayah," katanya di Bandung, Kamis (24/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ema mengatakan demi mendukung KBS, mengoptimalkan program Kang Pisman merupakan langkah paling efektif yang bisa diterapkan dengan cepat dengan harapan membuat masyarakat lebih peka terhadap isu lingkungan dan pengelolaan sampah.
"Saya melihat kemarin dari 154 KBS sekarang sudah bertambah menjadi 230 sekian, artinya ada progress walaupun target kita harus seluruh RW. Ini sedang terus kita dorong supaya terjadi percepatan KBS agar masyarakat benar-benar mampu menangani menyelesaikan sampah di wilayah," katanya.
Ema berharap program Kang Pisman ini bisa berlaku jangka panjang dan menjadi kebiasaan bagi masyarakat ke depannya. "Tapi orientasi saya itu jadi habit, jadi kebiasaan, jadi kultur. Apalagi dengan kondisi sedang darurat begini," tambah Ema.
Ema juga berpesan pada pemimpin kewilayahan untuk terus memantau wilayahnya. Ia menegaskan agar tidak ada sampah yang tertumpuk di tepi jalan, karena akan memberi efek psikologis yang tidak baik.