Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah

Round-Up

Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 24 Agu 2023 07:10 WIB
Sejumlah TPS di Kota Bandung ditutup imbas kebakaran TPA Sarimukti
Sejumlah TPS di Kota Bandung ditutup imbas kebakaran TPA Sarimukti. (Foto: Hasan Zuhdi/detikJabar)
Bandung -

TPA Sarimukti di Bandung Barat terpaksa ditutup sementara karena kebakaran. Kondisi itu berdampak terhadap seluruh aktivitas pengiriman sampah dari seluruh tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Bandung ke TPA Sarimukti.

Pantauan detikJabar Rabu (23/8/2023) siang, sampah mulai menumpuk di sejumlah TPS di Kota Bandung. Seperti di TPS Cicendo, Cibeunying, hingga Turangga nampak dipenuhi timbunan sampah.

Engkar, petugas kebersihan di TPS Cicendo harus menutup gerbang TPS agar sampah tidak semakin menumpuk di TPS hingga longsor ke badan jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu kondisi cukup parah juga terlihat di TPS Turangga (Buah Batu, jalan Guntur Sari). Sebanyak 15 gerobak pengangkut sampah terpaksa diparkir. Para petugas kebersihan pun tak bisa berbuat banyak saat warga terus berdatangan membuang sampah yang mulai menggunung.

Selain gunungan sampah, bau dan lalat yang berterbangan cukup banyak juga mengganggu warga sekitar. Abud, petugas sampah TPS Turangga berpendapat, baiknya masyarakat dan pemerintah tidak bisa cuek dengan kondisi sampah.

ADVERTISEMENT

"Ya pasti bau, lalat juga, harusnya memang Kang Pisman itu masyarakat semuanya paham, RW, Lurah, Camat, itu memastikan warganya sudah melakukan. Soalnya ini nggak ada warga yang mau ya karena ogah pegang dan ngurus sampah sendiri," kata Abud.

Sembari berkeluh kesah, ia pun menunjukkan telapak tangannya yang penuh bekas luka selama lebih dari 20 tahun jadi petugas sampah.

Selain dua TPS tadi, TPS Taman Cibeunying wilayah Bandung Wetan juga mengalami nasib serupa. Antrean gerobak sampah terus berdatangan. Dari kejauhan (arah pintu Gereja Maranatha) bau tak sedap muncul dari sampah di gerobak-gerobak yang antre.

Tarya, Camat Bandung Wetan, siang itu memantau langsung ke lokasi TPS di wilayahnya. Ia mengaku, antrean gerobak sampah dan tumpukan sampah telah terjadi sejak Selasa (22/8/2023) sore. Ditambah lagi, warga masih ada yang membuang sampah terus menerus meski TPS sudah ditutup.

"Ini sementara TPS kami tutup. Nggak boleh ada yang buang sampah ke sini, dan kami minta semua warga langsung mulai menyelesaikan sampah di rumah masing-masing per hari ini. Saya juga sudah minta karena disini mayoritas restoran, rumah makan, tempat usaha, jadi mereka harus mulai memilah sampahnya masing-masing dan sampah sisa dapur dibuatkan Loseda," kata dia.

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengaku khawatir dengan situasi ini. Mengingat Kota Bandung punya ketergantungan dengan TPA Sarimukti, serta kemungkinan dampak negatif dari tumpukan dan imbas asap kebakaran sampah.

"Inikan harus dipikirkan, dampaknya bukan sekedar nggak bisa buang sampah. Saya harap ini bisa secepatnya tertangani dan effort Pemprov semoga dilebihkan," kata Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (23/8/2023).

Ia juga khawatir akan tumpukan sampah yang terancam mengepung kota Bandung. Tapi kata Ema, dia belum akan menetapkan kota Bandung sedang darurat sampah.

"Saya tidak (menyatakan darurat sampah) dululah. Nanti kan saya lihat dulu. Toh yg di pinggir jalan juga sekarang menjadi prioritas kita. Jangan sampai kota ini nanti ada tumpukan, yang pasti akan mengganggu secara psikologis, psikis warga itu kan akan terganggu, nanti berdampak juga ke aspek lingkungan dan lainnya. Ini akan semakin mempersulit, mudah-mudahan itu tidak terjadi," ujarnya.

Meskipun begitu, ia tetap mengusahakan pihaknya bisa mengurus ancaman sampah yang menumpuk di perkotaan. Sesegera mungkin ia akan tinjau langsung ke lokasi TPS-TPS di Kota Bandung.

"Mudah-mudahan Allah mudahkan lah. Ada inspirasi, ada inovasi kita harus seperti apa kalau sudah melihat di lapangan nanti," doanya.

Sementara ini, ia dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung sepakat untuk meminta masyarakat menahan sampah dulu di rumah, sebagai langkah jangka pendek.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal terus menggalakkan Kawasan Bebas Sampah (KBS) di seluruh RW se-Kota Bandung. Ia berharap, momen ini bisa membuat masyarakat sadar untuk mulai menyelesaikan sampah dari rumah.

"Kepada camat dan Lurah harap edukasi masyarakat agar bijak untuk tidak memproduksi sampah yang berlebih. Kemudian KBS ini harus bisa dioptimalkan, artinya sampah harus selesai di wilayah," ujarnya.

Rutin menyosialisasikan program Kang Pisman kepada masyarakat dianggap menjadi langkah yang paling pas untuk menangani sampah secepatnya. Ia berharap, dengan kejadian TPA Sarimukti bisa membuat masyarakat lebih peka terhadap isu lingkungan dan pengelolaan sampah.

"Saya melihat kemarin dari 154 KBS sekarang sudah bertambah menjadi 230 sekian, artinya ada progress walaupun target kita harus seluruh RW. Ini sedang terus kita dorong supaya terjadi percepatan KBS agar masyarakat benar-benar mampu menangani menyelesaikan sampah di wilayah," ujar Ema.

(aau/orb)


Hide Ads