Warga di sekitaran TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami dampak kesehatan dari kebakaran yang melanda sejak selama lima hari belakangan.
Kebakaran TPA Sarimukti sendiri terjadi sejak Sabtu (19/8/2023) dan belum juga padam hingga Rabu (23/8/2023). Area kebakaran terus meluas hingga mencapai 10 hektare.
Kepala Desa Sarimukti Uci Suwanda mengatakan kepulan asap dari kebakaran TPA Sarimukti sudah menyelimuti permukiman warga di 15 RW. Bahkan sudah ada warga yang dilaporkan mengalami sesak nafas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"15 RW di Desa Sarimukti ini terdampak asap dari kebakaran TPA. Kami sudah terima laporan warga yang ngeluh sesak nafas, tenggorokannya sakit, sama pedih mata," ujar Uci saat ditemui di TPA Sarimukti, Rabu (23/8/2023).
Asap menyelimuti permukiman warga semakin parah sejak Senin (21/8/2023). Padahal jarak antara TPA Sarimukti ke permukiman warga terdekat lebih dari 3 kilometer.
"Jadi memang asap bisa mencapai permukiman warga itu karena tertiup angin. Angin juga yang membuat api terus meluas dan pemadaman sulit dilakukan," kata Uci.
Pihaknya sudah mewajibkan warga yang berada di sekitaran TP Sarimukti menggunakan masker agar tak terus-terusan menghirup asap dan memperparah gangguan kesehatan.
"Untuk masker sudah kita wajibkan, tapi kita juga minta agar ada pembagian masker setiap harinya. Terutama minta agar kebakaran segera dibereskan, kasihan warga yang terdampak," ucap Uci.
Pihaknya berencana untuk meminta kompensasi jika kebakaran semakin parah dan dampaknya lebih parah dirasakan oleh warga. Kompensasi itu akan diajukan terhadap pengelola atau Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat.
"Untuk saat ini belum mengajukan (kompensasi), tapi kalau kondisinya semakin parah, mungkin kita akan mengajukan kompensasi," tutur Uci.
(yum/yum)