Titik Nol Kabupaten Sukabumi Itu Berada di Palabuhanratu

Titik Nol Kabupaten Sukabumi Itu Berada di Palabuhanratu

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 21 Agu 2023 14:00 WIB
Pencanangan titik nol Kabupaten Sukabumi
Pencanangan titik nol Kabupaten Sukabumi (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Pemerintah Kabupaten Sukabumi akhirnya menetapkan titik nol. Sempat muncul berbagai argumentasi soal posisi tepat dari penanda awal geografis daerah tersebut.

Pada September 2022 lalu, detikJabar sempat melakukan penelusuran berikut menjaring berbagai usulan dimana tepatnya titik nol tersebut berada. Karena dalam literasi sejarah tidak ada satupun yang menyebut dimana titik nol berada.

Irman Firmansyah, Pakar Sejarah dari Yayasan Dapur Kipahare yang juga pengarang buku Soekaboemi The Untold Story, mengatakan secara catatan sejarah ternyata Kabupaten Sukabumi tidak memiliki titik nol kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain merupakan posisinya yang dulu berada di bawah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi juga pernah berada di wilayah yang kini menjadi Kota Sukabumi.

"Setahu saya, Kabupaten Sukabumi awalnya berada di bawah Cianjur jadi titik nolnya di Cianjur, sejak tahun 1921 kemudian berubah menjadi kabupaten. Acuan (terkini) titik nol Paal ke Timur Barat Selatan dan Utara itu dari titik antara 61 dan 62, yaitu perempatan Ciwangi, A Yani dan Jalan Palabuhan 1," kata Irman, kepada detikJabar pada Rabu 7 September 2022 silam.

ADVERTISEMENT

Hal itu menurut Irman sangat wajar, karena berdasarkan PP soal kepindahan Ibu Kota Kabupaten Sukabumi ke Palabuhanratu maka titik nol sudah seharusnya berada di Palabuhanratu.

"Soal titik nol itu dari peta, tapi tidak ada fisik titik nol kilometernya kan ibukota kabupaten baru pindah ke Palabuhanratu tahun 1998, sebelum itu ibukotanya berbarengan (Kota Sukabumi) titik nol harus dari ibukota kabupaten yaitu Palabuhanratu," ujarnya.

Menurut Irman, lokasi titik nol baiknya memenuhi unsur kesejarahan. Misalkan di Pendopo Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu, yang dulu merupakan tempat pertemuan para pejabat di era kolonial. Selain itu berada di titik sentral masyarakat.

"Era hindia Belanda kantor yang kini Pendopo berada dekat alun-alun, sarana ibadah dan sentra pemerintahan. Kalau usul boleh di lokasi itu dibuatkan titik nol karena ada unsur kesejarahannya dan memang di area publik," usul Irman.

Titik nol kilometer atau titik 0 kilometer biasanya menjadi sebuah tanda untuk menentukan jarak dari satu kota ke kota lainnya. Di Jawa Barat banyak kota yang memiliki penanda tersebut dengan ragam bentuk, bisa dengan tugu atau monumen atau bahkan penanda lainnya yang mencirikan titik jarak.

Satu tahun berlalu, akhirnya Pemkab Sukabumi menetapkan titik nol di Alun-alun Palabuhanratu. Jaraknya hanya beberapa meter seberang Gedung Negara Pendopo Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu.

Hal itu diulas Marwan saat membuka kegiatan sebuah event pada Jumat (18/8) malam kemarin. Marwan kembali menegaskan titik nol berlokasi di sekitaran pendopo tersebut. Namun untuk pembangunan penanda titik nol berada di seberangnya.

"Penetapan titik nol Kabupten Sukabumi, yang sama-sama kemarin kita yakini ternyata dulu kawedanaan Palabuhanratu persis yang dibikin sekarang untuk kantor pendopo bupati itu adalah juga kawedanaan di sini adalah menjadi titik nolnya Palabuhanratu ke daerah lain;" ungkap Marwan.

Ditandai Dengan Swasti Saba

Mengutip dari data yang diperoleh detikJabar, tugu penanda titik nol Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu akan dibuat tugu Swasti Saba - Sukabumi Sehat.

"Untuk pembangunan tugunya sendiri nanti ada para budayawan seperti apa karena dikaitkan juga dengan Swasti Saba dengan Sukabumi Sehat. Bisa saja nanti bentuknya panah, atau gimana nanti yang penting titik nol disini. Makanya pusat pemerintahan itu secepatnya pindah semua, karena tidak ada lagi misalnya orang di dinas peternakan ada di Cicurug," ucapnya Marwan.

Untuk itu Marwan meminta kepada intansi terkait atau seluruhnya untuk segera melakukan pembangunan tugu ataupun penanda titik nol kilometer kabupaten Sukabumi tersebut.

"Pembangunannya harus di segerakan, agar dapat diketahui masyarakat secara luas," terang Marwan.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads