Suara musik rock terdengar di sebuah ruangan di lantai 2 yang ada di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung. Musik itu diputar di sebuah pemutar musik jadul atau tape yang ada di tempat penjualan pita kaset.
Tempat penjualan pita kaset ini bernama DU 68 Musik. Bagi para pencinta pita kaset, tempat ini sudah tidak asing lagi, pelanggannya tak hanya berasal dari wilayah Bandung ada juga yang berasal dari luar kota hingga luar negeri.
detikJabar berkesempatan berkunjung ke DU 68 Musik, dan bertemu langsung dengan sang owner Irham Vickry. Kepada detikJabar, pria yang kini memiliki umur 54 tahun ini mengatakan, tempat usahanya ini berdiri sejak 23 tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini sudah sejak tahun 2000 atau 23 tahun lalu," kata Vickry kepada detikJabar, Minggu (20/8/2023).
![]() |
Pria asal Aceh ini, sudah malang melintang di dunia pita kaset. Sebelum menjadikan ladang usaha, ayah dengan dua anak ini memiliki hobi mengoleksi pita kaset sejak duduk di bangku SMP.
"Hobi dari SMP punya yang jajan dibeliin kaset tahun 1980 an, sebelum lisensi tahun segitu Rp 1.500-2.500 satu kaset," ungkapnya.
Di tempat usahanya kini, pria lulusan Sastra Rusia dari Universitas Padjajaran (Unpad) ini memiliki lebih 10 ribu koleksi dan tidak hanya pita kaset saja.
"Sekarang jika digabung dengan yang ada gudang kita antara 10 ribuan. Di antaranya pita kaset, CD Audio, DVD, VCD, piringan hitam, blue ray dan player-playernya juga. Kaset baru titipan label juga ada," ungkapnya.
Untuk pita kaset sendiri dijual dari harga Rp 10 ribuan bahkan hingga Rp 1 jutaan. Hal itu, tergantung kondisi dan kelangkaan dari pita kaset itu sendiri.
"Antara Rp 10-25 ribu ada, paling mahal Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta juga ada," ujarnya.
Masih Digandrungi Kaum Muda
Vickry menilai, pencinta pita kaset tak hanya datang dari anak-anak 80 an. Tapi anak-anak tahun 2000 an juga ada. Ia tetap menekuni bisnis ini, meski trend pita kaset tak seindah dulu.
"Apa boleh buat ya begini, zaman sudah berubah, teknologi sudah berubah, kita menyesuaikan diri saja. Tapi masih banyak yang beli kaset.
Menuturkan Vickry, setiap bulannya dia bisa menjual 1.500 pcs pita kaset dan kaset lainnya yang dijual di tokonya.
"Sehari bisa misal pukul rata 50 sehari dan 1.500 sebulan," tuturnya.
Meski kaset yang dia jual second, Vickry menuturkan pita kaset yang dijualnya original. "Meski second, tapi ori," tambah Vickry.
Menurutnya, bisnis yang dijalaninya sempat terseok-seok akibat pandemi COVID-19. Namun dirinya bisa survive berkat berjualan online.
"Pandemi toko gak buka, online jalan, online di Instagram dan Facebook dan ada di Tokopedia," pungkasnya.
(wip/yum)