Pemberdayaan terhadap pelaku UMKM terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satu cara yang dilakukan yakni dengan menggelar Muharam UKM Terbaik Zilenial (Mumtaz) Festival 2023. Selain itu, ada juga Temu Bisnis One Pesantren One Product (OPOP) yang digelar bersamaan.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di kawasan Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung pada 18-19 Agustus 2023. Tujuannya, tak lain adalah untuk mempromosikan sekaligus memperluas pasar UMKM dan koperasi di Jawa Barat.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat Kusmana Hartadji, Mumtaz Festival 2023 ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Bulan Muharam dan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan Mumtaz Festival akan memamerkan produk UKM Zilenial Terbaik unggulan Jabar, produk UKM 27 kabupaten dan kota. Mumtaz Festival 2023 dimeriahkan berbagai kegiatan seperti Festival Musik Religi antarperangkat daerah di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar," kata Kusmana, Jumat (18/8/2023).
Selain itu, dia mengungkapkan bakal ada juga talk show dan edukasi langsung kepada pengunjung, hingga penyerahan sertifikat halal, HAKI, serta sertifikat SNI.
"Selain itu, terjalin kerja sama bisnis antara pelaku usaha dengan pelaku usaha lainnya, meningkatkan link dan network yang semakin luas. Pada akhirnya akan meningkatkan transaksi dan kesejahteraan pelaku usaha," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, untuk Temu Bisnis OPOP 2023 sendiri merupakan pameran berbagai produk yang dibuat oleh pesantren-pesantren di seluruh Jabar dengan menghadirkan langsung off taker atau pemasok kebutuhan industri ataupun pasar.
"Selama empat tahun bergulir, sebanyak 2.844 pesantren sudah tergabung dalam program OPOP dari target 5.000 pesantren hingga 2023. Pada tahun 2023 target 2.156 pondok pesantren realisasi mencapai 2.174 pontren (pondok pesantren) ikut dalam kegiatan OPOP sehingga target 5000 pontren tercapai 5.018 pontren," ujarnya.
Dia menuturkan, dari tahun ke tahun nilai transaksi temu bisnis OPOP terus mengalami kenaikan. Pada 2020, jumlah transaksinya mencapai Rp 21 miliar, kemudian pada 2021 naik jadi Rp 136,5 miliar, dan 2022 menjadi Rp 42,1 miliar.
Untuk memperluas pasar produk-produk terbaik OPOP, Kusmana menyatakan bahwa Pemda Provinsi Jabar bahkan mengirim produk OPOP untuk hadir di pameran luar negeri.
"Tahun 2019 produk OPOP hadir di pameran di Turki. Tahun 2021 produk hadir di Dubai, bahkan ekspor ke Dubai untuk jengkol, manggis, fashion dan sarung. Pada tahun 2022 produk OPOP hadir di Milan dan pameran di Turki," papar Kusmana.
"Program OPOP banyak ditiru provinsi lain seperti Kalteng, Sumut, Sumbar, Kepulauan Riau dan mendapat penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020," imbuhnya.
(bba/iqk)