Sulitnya Usir Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon

Sulitnya Usir Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Rabu, 16 Agu 2023 21:30 WIB
Komplek permakaman Sunan Gunung Jati
Komplek permakaman Sunan Gunung Jati (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Keberadaan pengemis yang ada di sekitar komplek permakaman Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon banyak dikeluhkan oleh para peziarah. Masyarakat pun meminta agar pemerintah daerah setempat melalui dinas terkait bisa bertindak untuk melakukan penertiban.

Menanggapi hal tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Cirebon mengaku sudah beberapa kali melakukan penertiban terhadap para pengemis yang ada di sekitar komplek permakaman Sunan Gunung Jati.

"Kalau untuk masalah pengemis, kami Satpol-PP sudah pernah bergerak di sana. kita sudah pernah melakukan penertiban dan pembinaan," kata Kasi Operasi dan Pengendalian, Satpol-PP Kabupaten Cirebon, Wisma Wijaya kepada detikJabar, Rabu (16/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kata Wisma, setelah ditertibkan dan diberi pembinaan, para pengemis itu tetap kembali lagi. Wisma sendiri mengaku sudah beberapa kali menerima aduan dari masyarakat terkait banyaknya pengemis yang ada di komplek permakaman Sunan Gunung Jati.

"Ada pengunjung juga yang pernah ngadu ke kami, kalau orang yang meminta-minta itu berkesan memaksa," ucap dia.

ADVERTISEMENT

Hanya saja, menurut dia, dalam menangani persoalan ini Satpol-PP berharap ada campur tangan dari pihak-pihak terkait lainnya. Baik dari pemerintah Desa maupun Dinas Sosial Kabupaten Cirebon.

"Fungsi kita Satpol-PP itu sebagai garda terakhir dalam penegakkan Perda. Jadi mohon maaf kepada instansi terkait, setelah mereka (pengemis) ditertibkan, itu nanti dikemanakan?," kata Wisma.

"Sekarang kan mereka (pengemis) melakukan itu karena faktor ekonomi. Walaupun memang tidak menutup kemungkinan ada oknum-oknum. Seperti pengemis jadi-jadian lah istilahnya," tambah dia.

Wisma sendiri mengaku siap untuk melakukan penertiban terhadap para pengemis tersebut. Namun demikan, ia berharap ada solusi lain setelah para pengemis itu ditertibkan.

"Kalau Satpol-PP siap melakukan penertiban. Cuma untuk kedepannya seperti apa. Kita ingin ada solusi juga," kata Wisma.

Wisma mengatakan pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pemerintah desa dan Dinas Sosial menangani pengemis-pengemis itu.

"Nanti kita merapat ke sana koordinasi dulu dengan pemerintah desa. Nanti kita bicarakan, termasuk dengan unsur terkait. Seperti Dinas Sosial nanti seperti apa (penanganannya)," katanya.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kuwu) Astana, Efi Syaefullah tidak menampik jika komplek permakaman Sunan Gunung Jati memang sering dipadati oleh para pengemis. Namun menurut dia, mayoritas para pengemis yang ada di lokasi tersebut merupakan warga dari luar Desa Astana.

"Mayoritas pengemis-pengemis itu bukan penduduk setempat. Rata-rata mereka berasal dari luar," kata Efi kepada detikJabar di Cirebon, belum lama ini.

"Kalau jumlahnya mungkin mencapai puluhan. Kurang lebih sekitar 50 sampai 70 orang. Kalau di momen-momen tertentu, jumlahnya biasanya semakin bertambah. Dan rata-rata itu bukan warga sini," kata dia menambahkan.




(dir/dir)


Hide Ads