Karung Tanah dan Tanggul Darurat Atasi Banjir Rob di Tambak Garam

Kabupaten Cirebon

Karung Tanah dan Tanggul Darurat Atasi Banjir Rob di Tambak Garam

Ony Syahroni - detikJabar
Minggu, 13 Agu 2023 11:18 WIB
TNI-Polri gotong royong bangun tanggul penghalang banjir rob di Cirebon
TNI-Polri gotong royong bangun tanggul penghalang banjir rob di Cirebon (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Banjir rob yang menggenangi lahan pertanian menjadi persoalan bagi para petani garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Akibat terdampak naiknya air laut, tidak sedikit lahan pertanian atau tambak garam yang ada di desa tersebut tidak bisa berproduksi.

Padahal, Desa Rawaurip sendiri merupakan salah satu daerah di Kabupaten Cirebon yang menjadi produsen garam. Dalam satu tahun, produksi garam di desa Rawaurip disebut bisa mencapai 250.000 ton. Namun akibat terdampak banjir rob, tingkat produksinya pun menurun drastis.

"Kalau kondisi normal, produksinya bisa mencapai kurang lebih 250.000 ton per tahun. Karena Desa Rawaurip itu adalah lumbung garam di Jawa Barat," kata Kepala Desa (Kuwu) Rawaurip, Rochmannur saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sekarang (produksinya) turun jauh. Saya sudah ngga bisa menyebutkan berapa jumlahnya. Intinya sih sudah turun drastis," tambah dia.

Rochman mengatakan, saat ini tidak sedikit lahan pertanian garam di desanya tidak bisa berproduksi akibat terendam air laut yang disebabkan banjir rob.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, dari sekitar 350 Hektare lahan pertanian di desa Rawaurip, untuk saat ini hanya sekitar 50 Hektare yang bisa digunakan. Hal ini pun berimbas terhadap menurunnya tingkat produksi garam di Desa Rawaurip.

"50 Hektare itu pun tidak bisa berproduksi secara maksimal karena pengaruh iklim. Kalau tidak karena banjir rob, ya karena hujan," ungkap Rochman.

Rochman sendiri mengaku sudah berupaya mengajukan kepada pemerintah untuk pembangunan tanggul guna mengatasi persoalan banjir rob yang kerap terjadi di Desa Rawaurip. Hanya saja, hingga kini belum ada realisi.

"Pengajuan sudah sejak dua tahun lalu untuk pembangunan tanggul. Kita ajukan ke KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Tapi untuk realisasinya kita belum tahu kapan," kata dia.

Dibangun Tanggul Darurat

Menanggapi kondisi tersebut, jajaran Polresta Cirebon bersama TNI pun turun tangan untuk membantu warga desa Rawaurip. TNI-Polri bahu-membahu untuk membangun tanggul guna mengantisipasi terjadinya banjir rob yang kerap menggenangi lahan pertanian garam.

"Hari ini kita datang melakukan kegiatan kerja bakti sekaligus pemberian bantuan kepada masyarakat untuk langkah penanganan awal," kata Kapolresta Cirebon, Kombes Arif Budiman di Cirebon.

Menurut Arif, pembangunan tanggul ini dilakukan sebagai upaya untuk menahan air laut agar tidak masuk ke lahan pertanian milik warga.

Adapun bahan material untuk membangun tanggul ini yaitu menggunakan tumpukan karung yang berisi tanah. Setidaknya ada ribuan karung berisi tanah yang digunakan untuk membangun tanggul tersebut.

"Kita gunakan karung yang diisi dengan tanah sebagai penahan (air laut). Ini sebagai langkah awal sekaligus sebagai langkah untuk menyusun ke depan," kata Arif.

Arif menyebut, setidaknya ada 250 orang personel gabungan yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Ia pun berharap kegiatan pembangunan tanggul sementara ini bisa menjadi pemicu terjalinnya kerjasama antar instansi dalam menjawab setiap persoalan yang sedang dihadapi oleh masyarakat.

Seperti persoalan banjir rob yang membuat para petani di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon kesulitan untuk melakukan produksi garam.

"Semoga kegiatan ini bisa menjadi trigger dari rekan-rekan TNI, Polri dan pemerintah daerah untuk sama-sama bahu-membahu memberikan solusi bagi warga masyarakat," ucap Arif.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads