Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadiri Reuni Akbar ke-12 Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Al-Musri di Kabupaten Cianjur. Di hadapan ribuan alumni dan santri disana, Cak Imin bicara soal fenomena LGBT.
Didampingi sejumlah petinggi partai seperti Waketum DPP PKB Jazilul Fawaid, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal hingga Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda, Cak Imin bertemu dengan sekitar 5.000 alumni Ponpes Miftahul Huda Al-Musri.
"Saya sangat terharu hari ini di pertemukan 5.000 alumni loyal dan militan, Saya yakin Insyaallah alumni Al Musri itu permata-permata yang dahsyat yang menerangi umat dan masyarakat dan bangsa," kata Cak Imin dalam keterangan yang diterima detikJabar, Sabtu (12/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sambutannya, Cak Imin mengungkapkan jika pendiri Ponpes Miftahul Huda Al-Musri, KH. Ahmad Faqih telah memberikan contoh jika sejak dulu, ulama telah meletakan fondasi dasar, bukan hanya di bidang keagamaan tetapi di semua aspek kehidupan.
"Karena kesabaran ulama-ulama, kita hari ini menikmati dan menyaksikan Indonesia yang aman damai dan tentram dengan jumlah pemeluk umat Islam terbanyak di dunia," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua DPR RI ini juga mengungkapkan jika Indonesia khususnya umat Islam tengah menghadapi tantangan baru. Selain radikalisme dan sekularisme, menurutnya isu LGBT yang kian marak menjadi tantangan baru yang mesti dihadapi.
Hal itu disampaikan Cak Imin gegara munculnya indikasi sekolah internasional yang menyediakan WC untuk kelamin netral. Karena itu, dengan tegas dia menyerukan agar tidak memberi ruang LGBT masuk ke tanah air.
"Jangan pernah beri kesempatan LGBT bisa masuk ke tanah air kita, terutama di dunia pendidikan. Karena tujuan utama mereka mengurangi jumlah penduduk," tegas Cak Imin.
Menurutnya, Indonesia saat ini harus bersyukur dengan adanya undang-undang perkawinan yang diprakarsai oleh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Bisri Syansuri yang tak lain adalah kakek buyut Cak Imin. Dia mengaku, PKB akan mempertahankan ideologi dalam undang-undang perkawinan itu.
"Sampai kiamat PKB akan mempertahankan undang-undang perkawinan tidak boleh diganggu dan tidak boleh diganggu oleh idelogi manapun, undang-undang perkawinan ini harus abadi hingga yaumil kiyamah," ungkapnya
Sementara itu, Dewan Amanat Sepuh (Ampuh) Ponpes Al-Musri Kyai Ariful Kholiq Zaelani mengapresiasi Cak Imin yang telah meluangkan waktu hadir dalam Reuni Akbar. Dia mengungkapkan, Cak Imin adalah sosok yang selalu menginspirasi.
"Sudah kita ketahui bersama, beliau merupakan Panglima Santri yang terus memperjuangkan untuk terwujudnya Undang-undang Pesantren yang menjadi kutub atau titik putar bagi kesejahteraan masyarakat banyak hal yang sudah diberikan khusus untuk pesantren," kata Ariful.
Arif juga mengungkapkan, pendiri Ponpes Al-Musri telah mewasiatkan kepada seluruh keluarga besar ponpes untuk berkhidmah di Nahdlatul Ulama dan PKB. Karena itu, pada momen reuni akbar tersebut, Ponpes Miftahul Huda Al-Musri sepakat untuk mendeklarasikan dukungan kepada Cak Imin menjadi Calon Presiden 2024.
(bba/mso)