Balap Karung Tewaskan Warga di Tasik, Peserta Kini Diimbau Pakai Helm

Balap Karung Tewaskan Warga di Tasik, Peserta Kini Diimbau Pakai Helm

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 10 Agu 2023 15:30 WIB
Lokasi balap karung yang menewaskan ibu muda di Tasikmalaya.
Lokasi balap karung yang menewaskan ibu muda di Tasikmalaya. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Bandung -

Panitia perayaan hari kemerdekaan diimbau memperhatikan unsur-unsur keselamatan peserta saat menghelat pertandingan atau perlombaan khas Agustusan. Hal ini berkaitan dengan pengalaman buruk yang terjadi di Kota Tasikmalaya tahun 2022 lalu, dimana dua orang warga meninggal dunia saat lomba 17 agustusan.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tasikmalaya, Deddy Mulyana mengimbau agar kejadian memilukan saat perayaan Agustusan tahun 2022 lalu menjadi pelajaran bagi masyarakat terutama panitia perayaan hari kemerdekaan.

"Penyelenggaraan Oltrad (olahraga tradisional) sering menjadi pilihan untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Memang ada beberapa Oltrad yang dapat dikatakan rawan kecelakaan atau berisiko tinggi," kata Deddy, Kamis (10/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan kegiatan balap karung dan panjat pinang menjadi dua contoh perlombaan yang dianggap rawan kecelakaan, sehingga diperlukan kecermatan panitia penyelenggara.

"Poin pentingnya cermat dalam mengantisipasi potensi kecelakaan. Baik itu menyangkut kondisi sarana prasarana mau pun kondisi pesertanya. Jika memang tidak memungkinkan, lebih baik cari pilihan Oltrad lain yang sekiranya lebih aman namun tetap seru," kata Deddy.

ADVERTISEMENT

Deddy mencontohkan lomba balap karung yang dihelat di lintasan jalan aspal atau beton memiliki risiko tinggi. Posisi kaki melompat sambi terbungkus karung dan tangan yang memegang ujung karung, dinilai rawan mengalami luka serius ketika terjatuh. Sehingga lebih baik dihelat di tanah lapang dan pesertanya diwajibkan mengenakan pelindung kepala atau helm.

"Jika memang tak memungkinkan, balap karung bisa dimodifikasi dengan balap jalan bebek (jalan jongkok) sambil mengenakan karung, dengan begitu risiko bisa ditekan namun kegiatan tetap meriah," kata Deddy.

Begitu pula dengan pelaksanaan lomba panjat pinang yang menurut Deddy berpotensi terjadinya peserta yang jatuh. Hal ini bisa diantisipasi dengan menghamparkan bantalan di bawah tiang panjat. "Panjat pinang juga rawan peserta jatuh, jadi harus hati-hati," kata Deddy.

Terlepas dari hal itu Deddy berharap peringatan hari kemerdekaan di Kota Tasikmalaya bisa berlangsung meriah dengan pelaksanaan event-event kreatif dan menarik.

"Dalam kaitan pariwisata tentu kami berharap di peringatan Agustusan kali ini muncul event-event kreatif dan menarik sehingga memiliki daya tarik pariwisata," kata Deddy.

Catatan detikJabar, pada peringatan Agustusan tahun 2022 lalu di Kota Tasikmalaya terdapat dua insiden tragis.

Yang pertama menimpa Rini (29) warga Kampung Gunung Bubut RT 02 RW 04 Kelurahan Cipawitra Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Rabu (17/8/2022) siang.

Rini meninggal dunia setelah jatuh tersungkur saat mengikuti lomba balap karung. Ibu yang baru 2 bulan melahirkan itu rupanya memiliki riwayat penyakit hipertensi. Saat terjatuh, kepala Rini terbentur aspal. Dia langsung tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia.

Insiden kedua menimpa Rodi Rohaedi (70) yang meninggal dunia saat berkaraoke di atas panggung Agustusan Kampung Cintamanah Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya, Rabu (17/8/2022) malam.

Kemeriahan acara panggung karaokean seketika berubah menjadi kepanikan. Rodi tiba-tiba jatuh lemas saat bernyanyi di atas panggung. Setelah menjalani perawatan di RSUD, keesokan harinya meninggal dunia.

(yum/yum)


Hide Ads