Pelajar SD di Tasikmalaya Tewas Saat Kejar Layangan Putus

Nasib tragis dialami APM (11), warga Desa Cintajaya, Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Murid sekolah dasar ini tewas tenggelam di Sungai Ciwulan saat mengejar layangan putus.

Korban sempat menapaki bebatuan sungai yang mulai surut airnya. Nahas, di lokasi yang airnya cukup dalam, korban terpeleset dari batu hingga terseret arus dan tenggelam. Jasadnya ditemukan di Leuwi Peusing sekitar 100 meter dari titik awal jatuh.

Kapolsek Tanjungjaya, Iptu Jajat Jatnika mengimbau sekolah dan orang tua mengingatkan anaknya agar hati hati saat bermain layangan. Selain tidak bermain di jalan raya dan sungai, anak juga dilarang main layangan di dekat SUTET atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi.

"Maka kami imbau agar sekolah dan orang tua kasih tahu anaknya kalau main layangan harus aman. Tidak dekat SUTET listrik tidak di jalanan atau sungai. Nah kalau berburu layangan putus harus dikasih tahu juga pijakan diperhatikan jangan mata terus ke atas dan jalan gak dilihat, hati-hati nyebrang jalan juga bisa bahaya," kata Jajat pada detikJabar, Kamis (10/8/23).

KPAI Kabupaten Tasikmalaya mengatakan, musim kemarau memang identik dengan permainan layangan. Permainan tradisional ini, disebut bisa mengalihkan perhatian anak pada gadget.

"Tidak boleh dihilangkan permainan tradisional ini untuk alihkan anak dari pada permainan gaget. Tapi, kami himbau agar orang tua melakukan kontrol pada anak supaya bermain layanhan tidak membahayakan bagi anak dan orang lain. Kemarin anak ada kecelakaan di sungai yang sebabkan wafat, harus jadi pembelajaran bagi kita," kata Ato Rinanto, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Tasikmalaya pada detikJabar Kamis (10/8/23).