Pilu Kakak-Adik Subang Terbaring di Kasur Idap Penyakit Lumpuh Otak

Pilu Kakak-Adik Subang Terbaring di Kasur Idap Penyakit Lumpuh Otak

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Selasa, 08 Agu 2023 21:00 WIB
Kondisi dua bocah kakak beradik yang idap penyakit lumpuh otak.
Kondisi dua bocah kakak beradik yang idap penyakit lumpuh otak. (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)
Subang -

Kakak beradik Alkha Widiana (12) dan Akhtar Herdiana (5) warga dari Kampung Sukajadi RT 041/012, Kelurahan Soklat, Kecamatan/Kabupaten Subang, mengidap penyakit lumpuh otak. Kini keluarga pun meminta pertolongan.

Alkha yang merupakan bocah berjenis kelamin perempuan serta sang adik Akhtar yang berjenis kelamin laki-laki itu kini kondisinya begitu memperhatikan. Mereka berdua hanya bisa terbaring di rumahnya yang sederhana tersebut. Sesekali, mereka bergantian dipangku oleh sang ibu tercinta yang senan tiasa mengurus dari kedua buah hatinya itu.

Menurut keterangan dari sang ibunda Susi Widiastuti (40), saat melahirkan Alkha, kondisi dari dia sedang darah tinggi. Sehingga saat hendak melahirkan dia tidak sadarkan diri, dan harus menjalani operasi sesar di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau untuk anak saya yang pertama Alkha saya lahir dengan cara sesar, mungkin dari pas lahir saya darah tinggi terus dipaksa ngeden terus akhirnya saya enggak sadar, terus dibawa ke rumah sakit terus di vakum," kata Susi saat ditemui detikJabar di kediamannya, Selasa (8/7/2023).

Sementara untuk anak yang kedua yakni Akhtar, Susi mengungkap bahwa anaknya mengidap penyakit yang sama saat masih berumur 8 bulan dengan gejala kejang dingin atau biasa disebut epilepsi.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang kedua enggak di sesar lahirannya. Cuman anak yang kedua dari umur 8 bulan udah kena kejang dingin atau epilepsi," ungkapnya.

Susi mengatakan, dia dan suaminya sudah pernah membawa kedua anaknya ke rumah sakit di Hasan Sadikin serta Sentosa. Namun, meski sudah dibawa untuk penanganan medis, kedua anaknya belum juga sembuh hingga saat ini. Selain itu, faktor biaya pun menjadi salah satu kendala bagi pasangan Asep dan Susi tersebut.

"Sudah pernah dibawa ke Hasan Sadikin terus Sentosa udah juga. Sudah kemana-mana ke rumah sakit juga udah. Selama ini biaya sendiri, berobat sendiri, emang belum punya kartu KIS waktu itu, kalau kartu KIS baru kemarin-kemarin dapet tapi anaknya udah jarang berobat," ucapnya.

"Alesannya tidak berobat karena sempat ditolak karena katanya udah enggak bisa dibantu, enggak bisa normal lagi. Yang pasti kemarin kebentur biaya juga, jadi sedikit-sedikit dibawanya cuman ke puskesmas aja. Harapan saya pengen anak saya normal lah kayak anak-anak yang lain," katanya.

Sementara itu, Kadinkes Subang dr. Maxi membeberkan bahwa dari hasil kunjungannya ke rumah Alkha dan Akhtar, keduanya mengidap penyakit lumpuh otak atau dalam bahasa medis Cerebral Palsy.

"Kalau saya lihat ade-ade ini yang bernama Alkha dan Akhtar, keliatannya memang kalau di medis disebut Cerebral Palsy atau lumpuh otak, itu terjadi biasanya saat masih berusia bayi ada kelainan dalam otak, jadi saraf otak rusak sehingga otot-otot tidak berkembang sehingga usia yang sudah belasan tahun tidak bisa apa-apa," beber Maxi.

"Kalau dari Alka yang pertama kalau saya lihat tuh dia ada riwayat hipertensi dalam kehamilan disebut dengan eklampsia Jadi Ibunya sempat kejang pada saat hamil dan pada saat lahiran dia di vakum jadi kepala itu di sedot sehingga mungkin ada jejak atau trauma dalam otak," sambungnya.

Maxi menjelaskan, langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Pemkab Subang akan mengambil langkah dengan cara berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk membantu seluruh kebutuhan dari kedua bocah tersebut.

"Untuk di bidang kami tentunya tetap kerjasama dengan pihak terkait lainmya, kami akan saling membantu untuk paling tidak merujuk anak ini ke dokter anak dan diteruskan ke rehabilitasi medik," jelasnya.

"Karena kalau saya lihat untuk angka yang gede ini masih sangat mungkin anak ini tumbuh dengan bagus sepanjang itu mendapatkan intervensinya, dokter ahli dan waktu. Mungkin ya yang kedua kami akan berkoordinasi juga dengan teman-teman dari Kementerian Sosial supaya membantu dari segi yang lainnya," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads