.webp)
Pembuangan sampah ke TPA Sarimukti akan dibatasi menyusul sanksi akibat pencemaran air lindi. Lantas apakah TPA Cicabe akan diaktifkan lagi?
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Dudi Prayudi mengatakan, TPA Cicabe tidak akan dibuka lagi meski ada pembatasan pembuangan sampah ke TPA Sarimukti.
"Engga, memang Cicabe dari dulu sudah ditutup," kata Dudi dihubungi via sambungan telepon, Senin (7/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dudi mengungkapkan jika eks TPA Cicabe bakal dibangun Tempat Pembuangan Samph Terpadu (TPST) untuk memproduksi Refuse Derived Fuel (RDF).
"Kita arahkan nanti ada pembangunan untuk TPST untuk RDF, seperti di Cicukang Holis. Ini dibangun Kementerian PUPR dan kami sebagai usernya," ungkap Dudi.
Menurut Dudi, semua jenis sampah dipilah. Setelah itu ditambahkan bio aktivator agar menyusut, kemudian setelah 5-6 hari, dipanen dan dicacah.
"Setelah itu jadi produk untuk bagan RDF ke pabrik tekstil, pabrik semen, itu sebagai bahan bakar pengganti batu bara," jelasnya.
Tak hanya di eks TPA Cicabe, TPST ini juga akan dibangun di dua tempat lainnya. Pembangunan TPST ini dilakukan demi mengurangi pembuangan samph ke TPA Sarimukti.
"Tahun ini insyaallah akan ada beberapa TPST yang akan beroperasi. Itu juga akan mengurangi sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti, ini sudah sejalan dengan program kita," ucapnya.
"Sekarang lagi proses mau dibangun, perencanaan sudah ada, ada tiga di Nyengseret dan Taman Tegalega," tambahnya.
Menurut Dudi, seperti di TPST HOLIS produksi sampah per hari bisa mencapai 10 ton. "Kita olah sampah 10 ton perhari dan hasilnya bisa mencapai 3-4 ton sehari," pungkasnya.
(wip/dir)
