Abah Emik (85), salah satu tabib pengobatan alternatif di Kebonpedes dan Abah Asep (53) menjadi korban keberingasan pria asal Jampang inisial DH (39). Hingga saat ini, terduga pelaku masih dalam pengejaran polisi sedangkan korban masih dirawat di RSUD Syamsudin SH.
Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Jumat (28/7) lalu. Abah Emik digorok, terluka di bagian leher dan telinga. Sedangkan Abah Asep mendapatkan luka bacok di bagian lengan kepala, bawah kiri, tangan kiri dan lutut kiri.
Kepala Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi Deni Suwandi mengatakan, korban mengalami kesulitan untuk membayar biaya pengobatan. Terlebih, kata dia, korban kekerasan tak bisa ditanggung BPJS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biaya perawatan Abah Asep itu Rp24 juta, kalau Abah Emil sementara baru Rp22 juta. Dua-duanya tidak bisa melunasi karena nol banget. Pihak keluarga tidak punya biaya," kata Deni kepada detikJabar, Selasa (1/8/2023).
Lebih lanjut, pihaknya pun berupaya untuk mencari jalan keluar terhadap masalah tersebut. Dia menghubungi berbagai instansi untuk membantu permasalahan biaya pengobatan Abah Emik dan Abah Asep. Proses permohonan bantuan itu cukup alot.
"Masih dalam proses pembahasan. Iya (belum final) tapi untuk sementara masih (koordinasi) via telepon sama Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi," ujarnya.
"Jadi gini saya kan telepon Dandim 0607 Kota Sukabumi, Bupatinya lagi di Bali katanya, terus menelepon Asda 1, dibantu Kapolsek Kebonpedes (Iptu Tommy Ganhany) dan disambungkan dengan Kapolres Sukabumi Kota (AKBP Ari Setyawan). Saya juga WA dan alhamdulillah beliau telepon Pak Wali Kota (Achmad Fahmi) agar membantu pembiayaan korban karena RSUD Syamsudin di bawah Pemkot Sukabumi," ujarnya.
Beruntung permasalahan biaya itu tak berdampak pada perawatan korban. Menurutnya, Abah Asep telah diperbolehkan rawat jalan dan Abah Emik masih dirawat di ICU (Unit Perawatan Intensif).
"Iya Abah Asep korban pertama persiapan pulang. Kalau Abah Emik hari ini masuk ruang perawatan (ICU) sudah siuman," ucapnya.
Baca juga: Siang Mencekam di Rumah Dukun Emik Sukabumi |
Pihaknya meminta agar aparat kepolisian segera menangkap terduga pelaku DH. Menurutnya, warga masih was-was karena pelaku masih berkeliaran.
"Ini sangat meresahkan masyarakat, tadi saya ke sana 'Pak Kades ini kalau tidak ketangkap mungkin besok atau lusa saya jadi korban.' Sekarang warga juga ngungsi, ada yang samping rumahnya itu ngungsi ke rumah keluarga lainnya," kata Deni.
"Jadi ini mah wajib lah, tadi saya ngobrol sama keluarga terduga pelaku pelaku, mereka memasrahkan. Tapi ini harus ada pendampingan pelaporan," tutupnya.
(mso/mso)