Kawanan anjing liar yang diduga telah menyerang belasan ekor kambing di Desa Cibentang, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan keberadaannya sampai kini masih menjadi misteri. Bahkan upaya penyisiran yang dilakukan petugas gabungan pun tidak membuahkan hasil.
Kepala Desa Cibentang Yuyun Yulianingsih menjelaskan, teror anjing liar yang sempat menyerang beberapa kambing pada Sabtu (29/7) dini hari lalu itu sangat merugikan peternak. Apalagi setelah diserang dan mendapatkan luka gigitan serta cakaran, hewan ternak tersebut langsung mati.
Yuyun belum dapat memastikan jenis anjing apa yang menyerang ternak warga di desanya. Jika merujuk pada spesies ajag pun akan terdengar aneh. Mengingat letak geografis Desa Cibentang cukup jauh dengan areal hutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua petani di Desa kami hewan ternaknya jadi korban. Posisi kandangnya pun pinggir kebon. Selama satu bulan ini memang biasanya enggak ada hewan liar seperti anjing-anjing itu. Baru kali ini suka dengar dari warga ada beberapa anjing yang berkeliaran. Puncaknya kemarin," kata Yuyun kepada detikJabar, Senin (31/7/2023) siang.
Sebagai langkah antisipasi, kata Yuyun, sejumlah warga berinisiatif untuk membuat jebakan tradisional. Jebakan tersebut diletakan pada lima titik di dekat kandang kambing.
"Kandangnya kita kosongkan dulu, terus kita kasih ayam dan dipasang jebakan pintu. Sampai sekarang enggak ada hasil. Tapi itu anjingnya masih keliaran. Ada yang lihat warga," ungkap Yuyun.
Hingga kini pihaknya masih berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Polisi, TNI dan Damkar Kuningan untuk melakukan upaya tindak lanjut. Sebab, jika hewan liar itu masih berkeliaran dikhawatirkan dapat membahayakan warga.
Sementara itu Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan Mh Khadafi Mufti menerangkan, kemungkinan kawanan anjing liar yang sudah menyerang ternak warga itu bukan spesies ajag. Pasalnya, bila dilihat dari bekas jejak kakinya cukup berbeda.
Dari keterangan warga, lanjut Khadafi, kawanan anjing liar yang berkeliaran di Desa Cibentang tersebut berjumlah sekitar 7 sampai 10 ekor. Kemudian berdasarkan hasil mitigasi sementara, diperkirakan kawanan anjing liar itu berjumlah 5-10 ekor dengan bobot 15-20 kg, serta tinggi 25-35 cm.
"Anjing tersebut masih terlihat oleh warga dan ada yang sudah terlihat seminggu sebelumnya. Warga khawatir makin bertambah hewannya yang mati atau luka dan ada penyakit yang akan menular pada manusia," ungkap Khadafi.
Rencananya, proses mitigasi dan penindakan ini bakal dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Harapannya agar masyarakat tidak lagi dibuat resah oleh teror anjing liar tersebut. "Kalau dari jejak kaki, keterangan saksi, diduga anjing liar," tutupnya.
(yum/yum)