Kisah Pasutri Kuningan Serumah dengan Ular Piton

Round-Up

Kisah Pasutri Kuningan Serumah dengan Ular Piton

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 23 Jan 2023 06:00 WIB
Ular piton yang tinggal di tengah-tengah keluarga di Kuningan, Jawa Barat
Ular piton yang tinggal di tengah-tengah keluarga di Kuningan, Jawa Barat. (Foto: Fathnur Rohman/detikJabar)
Bandung -

Bukan kucing atau anjing, pasangan suami-istri (pasturi) Miftah Fauzi dan Elistia asal Desa Kertaungaran, Kabupaten Kuningan, justru merawat seekor ular piton sepanjang empat meter di kediamannya. Ular itu tidak dimasukan ke dalam kandang, melainkan dibiarkan berkeliaran di dalam rumah.

Hewan melata yang dipeliharanya berjenis ular piton rericulatus atau karib disebut sanca batik. Ular itu dibesarkan pasturi ini sejak tahun 2016 hingga sekarang bobotnya hampir 20 kilogram.

Miftah mengisahkan kecintaannya akan reptil telah mendorongnya memelihara ular ini. Selama dibesarkan, hewan tersebut tidak menunjukan sikap agresif yang membahayakan dirinya atau istrinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ular yang ini panjangnya hampir 4 meter. Kita rawat saat masih bayi. Alhamdulillah dari istri mendukung, jadi memang sama-sama suka sama reptil," kata Miftah, Rabu (18/1/2023).

Karena dianggap tidak berbahaya, Miftah membiarkan ular tersebut berkeliaran di dalam rumah. Pasalnya, meski sudah dibuatkan kandang, peliharaannya itu justru tidak betah.

ADVERTISEMENT

Alhasil karena tidak berada di dalam kandang, kedua anaknya yang masih berusia di bawah lima tahun kerap bermain bersama ular piton tersebut.

Miftah sendiri tidak terlalu khawatir kedua anaknya memegang sampai tubuh reptil peliharaannya. Sebab, dia menilai ularnya itu sudah bisa mengenali siapa pemiliknya.

"Kita tetap mengawasi, jadi masih aman kalau anak bermain sama ular ini," ujarnya.

Keluarga di Kuningan hidup berdampingan dengan ularKeluarga di Kuningan hidup berdampingan dengan ular Foto: Fathnur Rohman/detikJabar

Saat disinggung soal perawatannya, Miftah sering memberikan kepala ayam dan ayam mati sebanyak 1 kilogram. Jumlah tersebut masih ia sanggupi, karena pemberian makannya hanya seminggu sekali.

Selain memberi makan, Miftah juga rutin memandikan ular piton itu. Sehingga kondisinya selalu bersih dan cukup aman untuk disentuh anak-anaknya.

"Ya sering dimandikan juga. Supaya bersih, jadi nggak kotor kalau dipegang sama anak," tuturnya.

Menurut Miftah, tetangga sekitar rumahnya sudah mengetahui kalau dia memelihara ular piton berukuran besar. Bahkan tidak jarang, sebagian besar ibu-ibu memintanya mengajak ular tersebut bermain di luar rumah.

Sebagai pemilik, dia selalu memberikan pengawasan ekstra untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian, keberadaan ular piton miliknya tidak mengganggu orang lain.

"Kalau tamu yang pertama datang ke sini pasti takut mas. Karena memang kaget aja liat ular besar di dalam rumah," ucap Miftah.

Miftah memelihara empat ekor ular piton. Salah satunya memiliki ukuran cukup besar, sedangkan tiga lainnya hanya memiliki ukuran hanya 60 cm.

Meskipun hidup bersama ular piton berukuran besar, Miftah menjamin kalau peliharaannya ini tidak membahayakan. Dia juga mengklaim, kalau ular miliknya tidak pernah keluar rumah maupun masuk ke rumah warga lainnya.

Pasturi ini juga memiliki ular lainnya yang memiliki panjang sekitar empat meter. Namun, ular tersebut sedang dititipkan ke salah satu temannya untuk dikawinkan.

"Saya pernah pelihara biawak sama reptil lainnya. Memang sudah hobi," tambahnya.

(wip/orb)


Hide Ads