Kabupaten Indramayu selain dikenal kota mangga, juga memiliki banyak peninggalan bersejarah. Salah satunya Masjid Sapuangin atau Masjid Bondan.
Masjid yang terletak di Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu terlihat cukup unik. Hampir semua material bangunannya terbuat dari bahan kayu.
Dilihat detikJabar, bangunan inti masjid kuno ini berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sekitar 9x9 meter persegi. Bangunan dengan warna khas kecoklatan itu mengambang diantara saka penyangga.
Selain genting berbahan kayu, atapnya berbentuk limasan khas seperti masjid tempo dulu. Di atasnya terdapat memolo atau kubah tumpang tindih atau kubah dengan bahan gerabah.
Konon, masjid yang berada di sekitar bantaran sungai Cimanuk ini dipercaya masyarakat sudah ada sejak 1414 masehi. Hal itu dikuatkan dengan beberapa warga yang melihat adanya goresan angka pada salah satu material bangunan.
"Jare jeh (katanya) masjid ini sudah lama ya sampai nggak ada yang tahu persisnya. Ada informasi dulu itu ada tahun 1414 yah," kata Juru Pelihara Masjid Kuno Sapuangin, Mistara Edi Saputra, ditemui detikJabar, belum lama ini.
Bangunan masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Bondan itu mengambang seperti layaknya panggung. Konon, dulu ukuran saka penyangga pondasi cukup tinggi bahkan bisa dilewati oleh orang. Salah satu alasan yang beredar, karena masjid ini berada di sekitar bantaran Sungai Cimanuk.
Uniknya lagi, meski berbahan kayu. Namun, masjid tersebut terbilang cukup awet dan tidak mudah lapuk. Selain faktor kualitas kayu, juga karena perhatian masyarakat yang rutin menjaga dan merawat masjid yang disebut sebut peninggalan para wali.
"Alhamdulillah dengan diakui sebagai cagar budaya. Ya selalu dijaga, pelestarian dan perlindungan," ungkapnya.
Dari berbagai sumber masyarakat, Mistara menyebut bahwa bangunan masjid kuno ini dulunya memang lebih luas. Namun, hal itu tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Meski demikian, masjid ini juga pernah mengalami perbaikan atau renovasi pada puluhan tahun sebelumnya. Diantaranya pada tahun 1982, kemudian pada tahun 1992. Bahkan, kabarnya sempat dilakukan renovasi atap atau sirap masjid pada tahun 1964 silam.
Di sisi lain, Mistara menjelaskan bahwa masjid ini pun berada tak jauh dari lokasi kibuyut makom Ki Sapuangin. Sehingga, kemudian masjid ini diberikan nama Masjid Kuno Sapuangin.
Ki Sapuangin ini merupakan salah satu tokoh yang memiliki kesaktian tinggi. Sebagian sumber juga menyebut Ki Sapuangin adalah salah satu Wali yang ada di daerah sekitar.
"Sapuangin itu nama gelar, salah seorang tokoh di Bondan berjuluk ki Sapuangin. Tidak menutup kemungkinan ki Sapuangin ini merupakan golongan para wali. Secara istilah nama sapuangin itu merupakan salah satu nama ilmu kesaktian," kata Mistara.
Konon dulunya Masjid Sapuangin dibangun saat Desa Bondan masih berupa hutan dan belum bernama serta Cirebon dan Indramayu belum terbentuk.
(iqk/iqk)