12 hektare lahan sawah milik petani di wilayah Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi dikabarkan mengalami kekeringan. Hal ini akibat musim kemarau yang melanda daerah tersebut selama satu bulan terakhir.
Informasi yang diberikan, Dadi Supardi P2BK Jampangtengah melalui Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria selain lahan sawah kawasan tersebut juga mengalami krisis air bersih.
"Sudah lebih dari satu bulan tidak turun hujan kejadian yang mengakibatkan berkurangnya debit air Sungai Cidahu di Kampung Naringgul RT 001 RW 008 Desa/Kecamatan Jampangtengah sehingga lahan sawah seluas kurang lebih 12 hektar terancam kekeringan dan sebagian sudah mengalami kekeringan," kata Sandra, Jumat (28/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kejadian itu, para petani di wilayah tersebut dihantui gagal panen. Potensi kerugian mencapai Rp 40 juta. Sejumlah upaya dilakukan termasuk menyusun rencana mengalirkan air dari sumber mata air terdekat.
"Tanaman padi sawah terancam gagal panen, petani merugi sekitar Rp 40 juta. Aliran irigasi juga kering, saat ini kami tengah melakukan koordinasi terkait kebutuhan petani untuk mengalirkan air ke lahan sawah mereka dari sumber mata air terdekat," ujar Sandra.
Sandra merinci, kebutuhan untuk penanganan darurat antara lain 25 batang pipa paralon dengan diameter lubang 6 inci.
Baca juga: Mengenal El Nino, Dampak dan Penanganannya |
"Pipa nantinya untuk memindahkan aliran irigasi dari tempat semula ke arah hulu sungai, karena debit air di hulu sungai masih relatif lebih besar dibanding di hilir sungai ," jelasnya.
"Situasi terkini, belum ada penanganan dari pihak manapun, rencananya setelah mendapat bantuan pipa paralon warga bersedia mengerjakan pemasangan pipa paralon secara gotong royong ," pungkasnya menambahkan.
(sya/dir)