Resah Warga Bojong Kunci 'Dihantui' Bank Emok

Kabupaten Bandung

Resah Warga Bojong Kunci 'Dihantui' Bank Emok

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 29 Jul 2023 02:00 WIB
Polisi saat mendengar keluhan warga Bojong Kunci soal bank emok
Polisi saat mendengar keluhan warga Bojong Kunci soal bank emok (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Warga Desa Bojong Kunci, Kabupaten Bandung resah akan keberadaan bank emok. Warga meminta polisi untuk memberantas keberadaan bank emok di sekitar mereka.

Hal itu diutarakan warga kepada jajaran Polresta Bandung di aula Desa Bojong Kunci, pada Jumat (28/7/2023). Mereka mengeluarkan unek-unek termasuk permasalahan di sekitar mereka kepada polisi.

Salah satu yang jadi persoalan warga ialah keberadaan bank emok. Warga menilai bank emok sudah terlalu meresahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang paling urgent dan yang dialami bersama di masyarakat desa itu adalah bank emok. Ini sudah sangat meresahkan sekali," ujar Ketua Forum RW Desa Bojong Kunci, Asep Sudrajat.

Asep meminta polisi melakukan upaya untuk bisa menghilangkan keberadaan bank emok tersebut. Sehingga masyarakat bisa terbebas dari jeratan bank emok.

ADVERTISEMENT

"Bagaimana bank emok ini supaya diberantas. Apakah cara bank emok ini melanggar undang-undang, atau tidak," katanya.

Menurutnya warga yang mengikuti bank emok kerap dirugikan. Oleh karena itu, warga berharap agar bank emok bisa ditangani.

"Karena perlu diketahui, untuk membayar bank emok warga ini untuk satu kali putaran saja sampai jual segala macam. Padahal duitnya hanya satu hari sudah hilang. Ini perlu diimbau atau ditangani," jelasnya.

Sementara itu, Wakapolresta Bandung AKBP Imron Ermawan, menegaskan bagi masyarakat yang merasa dirugikan bisa mendatangi kantor kepolisian terdekat. Hal tersebut dilakukan guna memberikan pengamanan kepada warganya.

"Bilamana merasa terintimidasi atau merasa hal itu ada sesuatu pidana silahkan datang ke Polsek maupun ke Polresta untuk bedah kasus. Apakah kasus ini masuk ranah pidana atau perdata," kata Imron.

Imron menjelaskan persoalan bank emok tersebut masih perlu kajian mendalam. Pasalnya awalnya kedua belah pihak biasanya ada keterkaitan.

"Ini yang dinamakan bank emok atau bank gelap tidak akan terjadi kalau tidak ada tanda kutip simbiosis mutualisme. Kebutuhan dari masyarakat sendiri yang menyampaikan, artinya setelah menerima uang dia merasa terjerat," ucapnya.

Dia mengimbau masyarakat lebih selektif lagi jika ingin melakukan peminjaman. Bahkan dirinya menyarankan untuk tidak pinjam ke bank emok.

"Saran kami kepada masyarakat imbauannya agar lebih selektif atau bahkan perlu menghindar dari meminjam kepada bank emok. Tapi sekali lagi itu kembali kepada pribadi masing-masing," tuturnya.

"Intinya kami hanya bisa mengimbau kepada masyarakat agar tidak terjerat kepada bank gelap ini. Jika kalaupun merasa terancam atau ada hal-hal lainnya bisa datang ke polsek atau Polresta Bandung. Untuk kita diskusi dan bedah kasus. Insyaallah kita akan memberikan kemaslahatan untuk semuanya," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads