Maraknya Kasus Kebakaran Kandang Ayam di Kuningan

Maraknya Kasus Kebakaran Kandang Ayam di Kuningan

Fathnur Rohman - detikJabar
Jumat, 28 Jul 2023 02:15 WIB
kebakaran kandang ayam di Kabupaten Kuningan
kebakaran kandang ayam di Kabupaten Kuningan (Foto: Fathnur Rohman/detikJabar)
Kuningan -

Kasus kebakaran kandang ayam di Kabupaten Kuningan tengah membuat was-was para peternak. Apalagi insiden ini terus berulang dan menyebabkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Dari data yang disampaikan UPT Damkar Satpol Kabupaten Kuningan, tercatat insiden kebakaran semacam ini sudah terjadi sampai 6 kali. Teranyar, sebuah kandang ternak milik Nana Setiana (57) di Desa Karangsari, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan ludes dilahap si jago merah, Rabu (27/7/2023) dini hari.

Kebakaran yang menghanguskan kandang tersebut diduga disebabkan karena arus pendek listrik, yang kemudian membuat lampu bohlam di dalam kandang pecah. Pecahan lampu ini memicu percikan api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat kejadian tersebut Nana harus menderita kerugian materil tak sedikit. Sekitar 2.000 ekor ayam miliknya mati terpanggang. Bila dirinci kerugiannya ditaksir Rp 32 juta.

Insiden serupa juga terjadi pada Senin (24/7) lalu. Sebuah kandang ayam milik Udin Wahyudin (43) di Desa Langseb hangus terbakar. Sama halnya dengan Nana, ayam milik Udin yang berjumlah 2.500 ekor mati terpanggang. Bahkan total kerugiannya lebih besar yakni berkisar Rp 131 juta.

ADVERTISEMENT

Kepala UPT Damkar Satpol Kabupaten Kuningan, Mh Khadafi Mufti memaparkan, pada 15-19 Juli 2023 kasus kebakaran kandang ayam pun pernah terjadi di Desa Kalapagunung dan Desa Dukuhdalem. Beberapa waktu sebelumnya kandang milik peternak di Desa Simpayjaya serta Cibiunang pun bernasib sama, luluh lantak dibakar si jago merah.

"Untuk Desa Kalapagunung estimasi kerugian Rp 69,8 juta, di Desa Dukuhdalem estimasi kerugian Rp 190 juta, di Desa Simpayjaya estimasi kerugian Rp 335 juta, di Desa Cibinuang estimasi kerugian Rp 340 juta. Jika ditotal taksiran kerugian materi dari kebakaran khusus kandang ayam sebesar Rp 1.09 miliar," ungkap Khadafi, Kamis (27/7/2023).

Lebih lanjut, Khadafi mengatakan sepanjang bulan Januari hingga Juli 2023, kasus kebakaran yang terjadi di Kuningan mencapai 89 kasus dengan total kerugian ditaksir sekitar Rp 5,6 miliar.

"Itu untuk kasus kejadian kebakaran secara umum baik perumahan, lahan atau hutan, termasuk tempat usaha dan lainnya yang ditangani oleh Damkar Kuningan dari mulai Januari sampai akhir bulan Juli 2023," tuturnya.

Minimnya Proteksi Kebakaran di Kandang Peternakan

Kebakaran yang melanda sejumlah kandang peternakan ayam di Kabupaten Kuningan, sambung Khadafi, biasanya disebabkan oleh sejumlah faktor. Selain karena kondisi perubahan atau anomali cuaca panas yang belakangan ini terjadi, insiden kebakaran tersebut dapat dipicu gara-gara human error.

Khadafi mencontohkan penggunaan lampu tak berstandar SNI dan pemasangan kabel listrik yang tidak mengikuti prosedur keselamatan bisa menjadi penyebab terjadinya kebakaran. Sedangkan untuk kebakaran lahan, dia menyebut ada juga yang patut diduga sebagai oknum serta dengan sengaja membakar lahan.

"Makanya kita mendorong untuk ada investigasi khusus terkait penertiban kabel atau jaringan listrik dengan unsur terkait seperti PLN dan juga proses penindakan hukum untuk pelaku pembakaran lahan atau hutan bersama dengan pihak kepolisian, TNI, unsur pemdes dan kecamatan," tegasnya.

Melihat besarnya kerugian yang harus ditanggung peternak dan sering terulangnya insiden kebakaran pada kandang ayam, Khadafi menilai perlu adanya upaya pencegahan.

Sesuai hasil pemeriksaan di lapangan yang dilakukan Damkar Kuningan, kata dia, hampir 80 persen kandang dan usaha pemotongan di Kabupaten Kuningan belum menerapkan sistem proteksi dini untuk mencegah terjadinya kebakaran.

"Hampir 80 persen kandang ayam ataupun usaha pemotongan di Kabupaten Kuningan, belum memenuhi standar kelayakan keamanan sistem proteksi kebakaran," ucap dia.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads