Irfan Agus Permana, santri asal Desa Giri Jaya, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi mengalami pembengkakan pada jari manisnya. Hal itu terjadi karena cincin logam yang digunakannya tersangkut hingga susah dilepas.
Peristiwa itu bermula saat Irfan berkunjung ke Kota Sukabumi pada Senin (24/7/2023) sore. Irfan lantas berinisiatif mendatangi Markas Damkar Kota Sukabumi untuk meminta bantuan.
"Jadi ceritanya dia santri di kabupaten, orang Kecamatan Nagrak, dia bingung. Ceritanya lagi ke Kota Sukabumi, si jarinya tambah sakit. Singgahlah ke kantor Damkar. Kondisi jarinya sudah agak bengkak," kata Kasi Pencegahan, Pemadaman dan Penyelamatan Damkar Kota Sukabumi Hendar Iskandar kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, cincin tersebut nampaknya sudah cukup lama tersangkut di jari Irfan. Saat mendatangi petugas, ia mengaku kondisi jarinya sakit dan ingin dilepas, namun tak bisa. Bentuk cincin yang digunakan Irfan cukup unik karena terdapat aksesori punk berduri kerucut.
"Memang dia sudah lama kayaknya. Pas dilepas lagi nggak bisa, dia datang (ke damkar) terasa sakit pengen dilepas nggak bisa," ujarnya.
Hendar menjelaskan, cincin tersebut berhasil dilepas dalam kurun waktu 15 menit dengan menggunakan gurinda kecil dan air bersih. Dilakukan secara hati-hati karena cincin itu berdiameter hanya 4 centimeter.
"Air bersih itu fungsinya untuk mendinginkan gesekan pisau (gurinda) ke logam," tuturnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat menggunakan aksesoris. "Kalau memang mulai agak sempit jangan dipaksakan untuk digunakan, dilepas saja karena bisa membahayakan kondisi jari, tambah bengkak tambah luka," tutupnya.
(orb/orb)