Lara Ayah Hadapi Takdir Anak Tewas Saat MPLS di Sukabumi

Lara Ayah Hadapi Takdir Anak Tewas Saat MPLS di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 24 Jul 2023 18:43 WIB
Iman ayah Mandala Aditya, siswa peserta MPLS yang tewas tenggelam
Iman, ayah Mandala Aditya, siswa peserta MPLS yang tewas tenggelam (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Suasana duka masih tergambar di kediaman siswa peserta MPLS yang ditemukan tewas tenggelam di Sungai Cileleuy, Kampung Selawi Girang, Desa Cibunar Jaya Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi.

Korban diketahui bernama Mandala Aditya Pratama (13), Iman dan istrinya Hera orang tua korban mengaku masih syok dengan kejadian yang menimpa anak sulungnya itu. Terlebih sikap pihak sekolah yang tidak langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak leluarga.

"Yang tahu kejadiannya itu istri saya, dia bukannya tahu dari pihak sekolah, cuma ada temannya (korban) datang ke sini memberikan sabuk anak saya almarhum. Terus istri bertanya anak saya kemana. Setelah itu istri saya nyusul ke sekolah, mungkin kalau istri saya enggak ke sekolah anak saya sekarang tahu ketemu tahu enggak," lirih Iman kepada awak media di kediamannya, Kp. Selaawi Hilir RT. 02/06 Ds. Cibunarjaya Kec. Ciambar Kabupaten Sukabumi, Senin (24/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iman menyebut hari pertama putranya dikabarkan hilang hingga ditemukan tak bernyawa di sungai bahkan hingga pemakaman digelar tidak ada pihak sekolah yang datang dan memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut.

"Dari pihak sekolah enggak ada yang datang, enggak ngasih kabar ke sini pun enggak (di hari pertama). Saya pertanyakan apakah ada dari pihak sekolah hari pertama saat pemakaman, mana kepala sekolahnya, mana gurunya, mana pembinanya mana ketua osisnya enggak ada pak. Cuma besoknya setelah pemakaman baru ada yang hadir," ungkap Iman.

ADVERTISEMENT

Ketika ada perwakilan sekolah, pihak keluarga pun hanya menyampaikan permintaan maaf. "Hanya permohonan maaf, mereka hanya bertemu abang saya karena kondisi badan kurang enak, ketika bertemu dengan pihak dinas pendidikan. Baru pihak keluarga mendapat kronologinya," imbuhnya.

Saat ditanya terkait keterlibatan putranya dalam kegiatan sekolah, Iman mengatakan bahwa putranya itu tengah mengikuti MPLS.

"MPLS yang saya tahu, kegiatan sekolah, hanya masih di wilayah (lingkungan) sekolah, enggak tahu kalau ada kegiatan di luar sekolah. Sepengetahuan saya di sekolah kegiatannya. Saya pertanyakan ke pihak sekolah, apa tidak ada pembimbing, apakah tidak ada pengasuh atau pembina. Kata dia ada, cuma kalau ada kenapa nasib anak saya begitu," tutur Iman.

"Yang jelas itu dalam rangka MPLS, masih pakai topi sekolah masih pakai seragam sekolah," tambah Hera ibu korban, istri dari Iman.

Menurut Iman, pihaknya hanya berharap keadilan terkait peristiwa yang merenggut nyawa putranya.

"Ya kalau saya minta keadilan, bagaimana. Nyawa enggak bisa dibeli, itu satu. Sampai sekarang, sepatu masih ada di sekolah, apakah itu bukan itu masih mengikuti kegiatan sekolah, karena sepatu dan tas belum saya ambil masih di sekolah," pungkas Iman.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads