Hari Mangrove Sedunia atau World Mangrove Day diperingati setiap tahun pada tanggal 26 Juli. Tahun 2023 ini, peringatan Hari Mangrove Sedunia jatuh pada Rabu 26 Juli 2023.
Adapun peringatan Hari Mangrove Sedunia ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem mangrove dan perlindungannya.
Mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem pesisir, karena mereka berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi pantai dari erosi, badai, dan gelombang tinggi. Selain itu, ekosistem mangrove juga menyediakan habitat bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan, serta berperan dalam menyaring polutan dari air dan menyimpan karbon, yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ekosistem mangrove menghadapi banyak ancaman, termasuk perambahan lahan, konversi lahan untuk kegiatan pertanian dan tambak, dan pencemaran lingkungan. Hari Mangrove Sedunia menjadi kesempatan untuk mengingatkan dunia tentang pentingnya melindungi dan melestarikan ekosistem mangrove.
Berbagai kegiatan diselenggarakan pada Hari Mangrove Sedunia, termasuk kampanye kesadaran, pembersihan pantai, penanaman mangrove, lokakarya, dan seminar tentang konservasi mangrove. Semua ini bertujuan untuk mengajak masyarakat, lembaga pemerintah, dan organisasi non-pemerintah untuk bekerja sama dalam upaya melestarikan ekosistem mangrove demi keberlangsungan hidup lingkungan pesisir dan manusia.
Apa Itu Mangrove?
Dikutip dari laman dkp.jabarprov.go.id, Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat Air payau. Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis. Hutan mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut air pantai berlumpur. Habitat mangrove seringkali ditemukan ditempat pertemuan antara muara sungai dan air laut yang kemudian menjadi pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Sungai mengalirkan air tawar untuk mangrove dan pada saat pasang, pohon mangrove dikelilingi oleh air garam atau payau.
Indonesia memiliki sekitar 202 jenis tumbuhan mangrove, meliputi 89 jenis pohon, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, 19 jenis pemanjat, 5 jenis palma, dan 1 jenis paku.
Dari 202 jenis tersebut, 43 jenis (diantaranya 33 jenis pohon dan beberapa jenis perdu) ditemukan sebagai mangrove sejati (true mangrove). Sementara jenis lain, ditemukan di sekitar mangrove dan dikenal sebagai jenis mangrove ikutan (associate asociate).
Mangrove atau yang juga disebut bakau adalah tumbuhan yang mampu tumbuh dan berkembang di daerah yang tergenang air laut sebagian besar waktu atau mengalami perubahan tinggi air yang drastis saat air pasang dan surut.
Tumbuhan mangrove memiliki adaptasi khusus untuk mengatasi kondisi lingkungan yang cenderung keras dan berubah-ubah. Akar-akar mangrove yang berkembang secara horizontal dan vertikal membantu tumbuhan ini berdiri tegak dalam lumpur atau pasir yang lunak dan menjaga stabilitasnya saat terkena gelombang dan arus.
Manfaat Mangrove
Ekosistem mangrove menyediakan berbagai manfaat penting bagi lingkungan dan kehidupan manusia, antara lain:
1. Mencegah Intrusi Air Laut
Intrusi laut merupakan peristiwa perembesan air laut ke tanah daratan. Intrusi laut dapat menyebabkan air tanah menjadi payau, sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Hutan Mangrove memiliki fungsi mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau, sehingga dapat mencegah terjadinya Intrusi Air laut ke daratan.
2. Mencegah Erosi dan Abrasi Pantai
Erosi, merupakan pengikisan permukaan tanah oleh aliran air. Sedangkan abrasi merupakan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut. Hutan mangrove memiliki akar yang efisien dalam melindungi tanah di wilayah pesisir, sehingga dapat menjadi pelindung pengikisan tanah akibat air.
3. Sebagai Penyaring Alami
Hutan mangrove, biasanya dipenuhi oleh akar pohon bakau dan berlumpur. Akar tersebut, dapat mempercepat penguraian limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai. Selain pengurai limbah organik, hutan mangrove juga dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia yang mencemari laut seperti minyak dan deterjen, dan merupakan penghalang alami terhadap angin laut yang kencang pada musim tertentu.
4. Sebagai Tempat Hidup Satwa
Hutan Mangrove juga merupakan tempat tinggal yang cocok bagi banyak hhewan, seperti biawak, kura-kura, monyet, burung, ular, dan lain sebagainya. Beberapa
jenis hewan laut seperti ikan, udang, kepiting dan siput juga banyak tinggal didaerah ini. Akar tongkat dari pohon mangrove, memberi zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya. Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan mencari makan di habitat mangrove.
5. Berperan Dalam Pembentukan Pulau
Hutan mangrove seringkali dikatakan pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya, mampu menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah daratan. Dalam kurun waktu yang panjang, habitat baru ini dapat meluas menjadi pulau sendiri.
Sejarah Hari Mangrove Sedunia
Mengutip dari situs National Today, Hari Mangrove Sedunia ini telah diadopsi oleh UNESCO pada tahun 2015. Peringatan internasional ini untuk meningkatkan kesadaran tentang ekosistem mangrove yang penting serta mempromosikan konservasi dan pertumbuhan hutan bakau yang berkelanjutan.
Salah satu inovasi Hari Mangrove Sedunia adalah fasilitas Lingkungan Global dan Proyek Hutan Biru Lingkungan PBB. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan ekosistem bakau dengan berfokus pada nilai barang dan jasa yang disediakannya.
Inisiatif One Blue Forests, Mikoko Pamoja (Mangroves Together) di Gazi Bay, Kenya, telah menjadi proyek konservasi pertama di dunia yang menghubungkan hutan mangrove dengan pasar karbon global. Model ini akan direplikasi di sekitar Teluk Vanga serta di seluruh lokasi proyek Blue Forest lainnya secara global.
Tujuan Mangrove untuk Lingkungan
Mangrove juga berperan sebagai pertahanan alami pesisir terhadap gelombang badai, tsunami, naiknya permukaan air laut, dan erosi. Tanah mangrove adalah penyerap karbon yang sangat efektif dan menyerap karbon dalam jumlah besar.
Mangrove memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang spektakuler dan memastikan ketahanan pangan bagi masyarakat lokal. Mereka menyediakan hasil hutan dan mempertahankan perikanan dengan sekitar 75 persen spesies ikan komersial menghabiskan sebagian dari siklus hidup mereka di lahan basah pesisir ini . Mereka melindungi garis pantai dari erosi dan kejadian cuaca ekstrem, dan berkontribusi terhadap kualitas air dengan menyaring nutrisi dan sedimen.
Dilansir situs resminya, Hari Mangrove Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove sebagai "ekosistem yang unik, khusus dan rentan". Selain itu, Hari Mangrove Sedunia untuk mempromosikan solusi bagi pengelolaan, dan pelestariannya yang berkelanjutan.
(tya/tey)