Suhu udara di Bandung terasa lebih dingin dari biasa. Kondisi suhu terasa lebih dingin ini diprediksi terjadi hingga akhir Agustus 2023.
Suhu di Bandung yang terasa lebih dingin ini diakibatkan puncak musim kemarau. Hal ini sudah terjadi dalam beberapa hari belakangan.
"Fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2023. Pada awal September akan berangsur menghangat kembali," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu kepada detikJabar, Sabtu (22/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BMKG mengimbau masyarakat tak panik dengan fenomena suhu udara yang lebih dingin saat puncak kemarau. Kondisi ini terjadi di wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Bandung.
"Masyarakat diharap untuk menyiapkan diri dengan menggunakan jaket, atau selimut di malam hari dan selalu menjaga stamina tubuh sehingga terhindar dari berbagai potensi penyakit," kata perempuan yang akrab disapa Ayu itu.
Dalam keterangan yang diterima, menurut BMKG suhu di Bandung terendah mencapai 17 derajat Celsius pada tanggal 18 Juli 2023. Kemudian, mencapai 20 derajat Celsius pada tanggal 16 Juli 2023. Sementara itu, di Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB), suhu terendah sempat mencapai 15,4 derajat Celsius.
Ayu mengatakan suhu udara minimum mengalami perubahan signifikan, yaitu mencapai 17 derajat Celsius. Nilai Suhu minimum normal pada bulan Juli adalah 18,2 derajat Celsius, dan pada Agustus nilainya 17,5 derajat Celsius
"Suhu dingin ekstrem memang cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau, yakni pada malam hari. Saat musim kemarau, pada siang hari, terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal," kata Ayu.
Ayu menerangkan pada malam bumi melepaskan energi. Karena tak ada awan, maka pada malam hingga dini hari radiasi yang disimpan di permukaan bumi secara maksimal dilepas.
"Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal. Dampaknya adalah suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hingga dini hari," kata Ayu.
(sud/orb)