Ancaman Penyakit Saat Cuaca Dingin di Bandung

Ancaman Penyakit Saat Cuaca Dingin di Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 21 Jul 2023 20:30 WIB
Suhu dingin di Bandung, Jawa Barat sempat mencapai angka 17 derajat Celsius. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebabnya.
Ilustrasi suhu dingin. (Foto: Getty Images/iStockphoto/MarianVejcik)
Bandung -

Suhu di Bandung terasa jauh lebih dingin dalam beberapa hari terakhir. Bahkan pernah ada wilayah di Bandung yang menyentuh suhu 1,4 derajat Celcius. BMKG menyebut kondisi ini terjadi karena wilayah Bandung telah memasuki puncak musim kemarau.

Kondisi suhu dingin di Bandung ini juga berpotensi menimbulkan penyakit. Dinas Kesehatan Jawa Barat mengungkapkan, ada beberapa potensi penyakit yang bisa terjadi pada masa perubahan cuaca di musim pancaroba sekarang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani menerangkan, demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang berpotensi terjadi di musim pancaroba ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau kita ada perubahan cuaca, itu ada beberapa potensi penyakit satu di antaranya ketika hujan berselang-selang. Potensi itu adanya peningkatan penyakit DBD," kata Vini saat diwawancarai di Gedung Sate, Bandung, Jumat (21/7/2023).

Vini menjelaskan, pada kondisi tersebut, genangan air akibat hujan yang turun tidak menentu akan menimbulkan genangan air. Pada genangan air itulah, masyarakat diminta waspada terhadap adanya jentik nyamuk penyebab DBD.

ADVERTISEMENT

"Jadi dalam pontensi perubahan cuaca, hujan yang tiba-tiba terjadi, genangan air itu harus diwaspadai, jangan sampai ada air yang menggenang. Karena itu berpotensi untuk tumbuhnya nyamuk, itu harus diwaspadai," ujarnya.

Selain DBD, penyakit diare juga berpotensi terjadi. Vini menerangkan ada potensi terhadap kurangnya air bersih di sejumlah daerah. Oleh karena itu, dia meminta agar gerakan 3M Plus digalakkan kembali

"Kedua diare, karena ada potensi juga kekurangan air bersih. Jadi untuk para warga dalam potensi seperti yang pertama adalah kita pasti waspada pada tempat nyamuk. Gerakan untuk 3M plus itu supaya digalakkan kembali," tuturnya.

Vini juga menganjurkan masyarakat untuk mulai memperhatikan asupan gizi seimbang disaat kondisi cuaca yang tak menentu ini. Selain itu, menjaga diri agar tidak mudah stres juga penting dilakukan.

"Yang utama itu sebetulnya adalah asupan gizi seimbang. Kalau vitamin itu bisa perlu. Misalkan, ketika sakit menambah vitamin, boleh. Tetap yang paling penting gizi seimbang, istirahat teratur, rajin beraktivitas, lalu kelola stres," pungkasnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads