Kekurangan Meja-Kursi, Siswa SD di KBB Belajar Lesehan

Kekurangan Meja-Kursi, Siswa SD di KBB Belajar Lesehan

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 18 Jul 2023 16:30 WIB
Siswa Kelas 4 SDN 1 Cipeundeuy KBB Belajar Lesehan Beralaskan Karpet
Siswa Kelas 4 SDN 1 Cipeundeuy KBB Belajar Lesehan Beralaskan Karpet (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD Negeri 1 Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) nampak berbeda. Hal itu lantaran siswa kelas 4 terpaksa belajar tanpa meja dan bangku.

Puluhan siswa itu menjalani KBM di lantai beralaskan karpet. Sementara di depannya berjejer meja dada yang dibawa dari rumah masing-masing.

Kepala Sekolah SDN 1 Cipeundeuy, Siti Halimah tak menampik kalau di sekolahnya ada dua kelas yang belum memiliki meja dan kursi untuk pembelajaran para siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tidak ada meja dan kursi memang betul. Kami memang sudah mengajukan dan pengajuannya sudah sampai ke dinas," ujar Siti saat ditemui, Selasa (18/7/2023).

Pihaknya sendiri mengajukan pengadaan kursi dan meja untuk empat kelas, yang mana setiap kelasnya berisi 40 orang. Namun karena minimalnya setiap kelas diisi 28 orang, maka pihaknya meminta empat kelas demi memenuhi kebutuhan kursi dan meja.

ADVERTISEMENT

"Yang dibutuhkan itu untuk 2 kelas, per kelas ada 40 anak. Karena aturannya minimal kelas kan 28 anak, makanya kita untuk satu kelas itu minta 28 dikali 2. Jadi totalnya minta untuk 4 kelas," kata Siti.

Polemik juga timbul karena di media sosial tersebar curhatan orangtua siswa yang keberatan harus mengeluarkan uang Rp125 ribu agar anaknya bisa belajar menggunakan meja dan kursi.

Siti mengatakan jika usulan tersebut sepenuhnya bukan berasal dari pihak sekolah. Melainkan dari sebagian orangtua siswa yang ingin agar anak-anaknya segera belajar menggunakan meja dan kursi.

"Jadi itu usulan dari sebagian orangtua siswa, disampaikan ke orangtua siswa lainnya. Padahal jelas bukan dari usulan pihak sekolah, tapi seolah-olah itu diminta oleh kami dari pihak sekolah," tutur Siti.

"Malahan kami minta agar pembahasan soal usulan itu tidak dilakukan di lingkungan sekolah, karena kan memang khawatir berakhir seperti ini. Padahal kami sudah sampaikan ke mereka kalau meja dan kursi itu akan segera datang," imbuhnya.

Beruntung, para siswa itu tak keberatan belajar dengan kondisi yang tidak biasa. Mereka justru menikmati pembelajaran seperti itu karena ketika lelah bisa selonjoran dan rebahan.

"Enggak apa-apa (belajar di lantai), malahan enak di sini bisa tiduran. Pakai karpet juga kan jadi nggak dingin," kata Yusuf Rizki Nur Azidin (9), siswa kelas 4.

Masih Proses Pengadaan

Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan KBB Wawan Hernawan mengatakan kalau meja dan kursi untuk siswa di SDN 1 Cipeundeuy sudah dianggarkan pengadaannya sejak beberapa waktu lalu.

"Jadi kami Dinas Pendidikan KBB sudah menganggarkan pengadaan meubel (meja dan kursi) untuk SDM 1 Cipeundeuy," ujar Wawan saat dihubungi.

Ia berdalih kalau keterlambatan pendistribusian kursi ke sekolah yang memerlukan, terutama SDN 1 Cipeundeuy karena proses dalam pengadaan barang dan jasa.

"Untuk eksekusi pengadaan barang dan jasa harus melalui proses, tidak seperti membeli barang langsung meskipun ada uang. Sekarang tahapannya di input SIRUP, karena SPK itu harus bernomor SIRUP," kata Wawan.

"Jadi sudah ada sebetulnya, karena kami memprioritaskan untuk sekolah yang memerlukan. Cuma ini ada proses yang harus dilalui sehingga agak telat," imbuhnya.

Pihaknya menyiapkan bangku dan kursi untuk pembelajaran di SDN 1 Cipeundeuy sebanyak 28 jumlah siswa minimal dalam satu kelas, dikali dua kelas yang membutuhkan.

"Disiapkan untuk 2 kelas, per kelas minimal 28. Tapi bisa lebih banyak, lihat anggarannya cukup berapa. Hanya saja, nggak bisa dipastikan kapan selesainya, karena melalui proses pengadaan barang jasa itu tadi," tutur Wawan.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads