.webp)
Kondisi apartemen mewah di Hong Kong tak seperti biasanya. Dari 295 unit, hanya 3 saja yang dihuni manusia.
Apartemen ini bernama The Cornihe. Dilansir dari detikProperti, apartemen mewah itu digarap oleh Logan Group Co. dan KWG Group Holdings.
Kedua pengembang itu diketahui merupakan raksasa bisnis real estate di Hong Kong. Tapi gegara The Corniche, kedua pengembang itu diterpa ancaman bangkrut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebabnya tak lain yakni sepinya peminat yang ingin menghuni The Corniche. Meski memiliki pemandangan laur China Selatan, tapi nyatanya apartement tersebut tak diminati.
Sejak awal dibangun pada tahun 2017, apartemen tersebut digadang-gadang menjadi apartemen megah dan ramai di pasaran. Bahkan pemilik memperkirakan bisa meraup cuan US$ 3,8 miliar atau setara dengan Rp 57 triliun. Namun, nyatanya perkiraan itu salah.
Kondisi apartemen kini memprihatinkan. Gedung justru dikelilingi tempat pengolahan limbah hingga sekolah mengemudi. Tempat perbelanjaan kini berubah menjadi tempat industri. Kenyataannya, apartemen itu memang berlokasi kurang strategis.
Dua pengembang dihadapkan pada ancaman kebangkrutan. Sebab, kreditur juga sudah menuntut dua perusahaan itu. Apartemen bisa saja hilang dari genggaman duo pengembang apabila gagal membayar hutang.
Bisnis real estate di Hong Kong juga saat ini memang sedang lesu. Penyebabnya karena adanya penurunan populasi, pengetatan politik dan pembatasan perjalanan.
Apartemen juga dinilai kemahalan. Ketiga unit yang laku tersebut hanya terjual di angka penjualan sekitar HK$ 164 juta-HK$ 185 juta atau setara dengan Rp 310,9 - 250,8 miliar.
Artikel ini sudah tayang di detikProperti, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)
