Hari pertama masuk sekolah berbagai jenjang secara serentak, membawa berkah tersendiri untuk penjual balon gas yang ada di Kota Cimahi, Senin (17/7/2023).
Seperti dirasakan Syarif (25), penjual balon gas yang meraup cuan di hari pertama masuk sekolah. Ia diburu orangtua yang anaknya baru masuk sekolah, mulai dari kelas 1 SD, kelas 1 SMP, dan kelas 1 SMA.
Syarif yang sengaja mangkal di depan SD Negeri Mandiri 2 Kota Cimahi, diserbu orangtua siswa yang belum membeli balon gas. Balon itu jadi salah satu permintaan pihak sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah ramai, saya jualannya dari kemarin tapi memang yang paling ramai hari ini. Tadi sudah jualan dari subuh," kata Syarif kepada detikJabar.
Sejak subuh sampai siswa sudah masuk ke sekolahnya, ia mampu menjual sampai 60 buah balon gas. Balon gas itu bukan miliknya sendiri, namun ada pemiliknya lagi sementara ia hanya menjualkan saja.
"Kalau balon ini ada bosnya lagi, jadi saya menjualkan saja. Per balon itu saya jual Rp10 ribu, karena memang banyak yang cari. Kalau hari biasa harganya paling Rp5 ribu," kata Syarif.
Dwita Permatasari, salah satu orangtua siswa kelas 1 SD Negeri Mandiri 2 mengatakan kalau anaknya keukeuh minta dibelikan balon gas padahal tidak diwajibkan oleh pihak sekolah.
"Sebetulnya kan nggak wajib, cuma namanya anak kelas 1 SD lihat teman-temannya bawa balon jadi takut kalau dia nggak bawa. Akhirnya cari-cari, dapat di sini," kata Dwita.
Selain tugas membawa balon, tak ada lagi tugas membawa barang-barang seperti pelaksanaan kegiatan serupa di tahun-tahun yang lalu. Hal itu dinilainya sebagai langkah positif sekolah meringankan beban orangtua.
"Nggak ada, cuma bawa balon ini saja. Memang yang pentingnya kan sekolahnya ya. Kalau bawa macam-macam malah membebani kita dan anaknya," tutur Dwita.
(dir/dir)