Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2023 di Bulan Muharram

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2023 di Bulan Muharram

Iqbal Kukuh - detikJabar
Senin, 17 Jul 2023 13:30 WIB
Ilustrasi Ramadan Imsak Buka Puasa
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2023 di Bulan Muharram. (Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia)
Bandung -

Terdapat sejumlah ibadah sunnah yang bisa diamalkan umat Muslim saat bulan Muharram 2023, salah satunya puasa. Berikut jadwal puasa Tasua dan Asyura 2023.

Umat Muslim akan segera merayakan tahun baru 1445 hijriah. Meski belum ada pengumuman resmi dari pemerintah, Tahun Baru Islam 2023 akan jatuh pada 19 Juli 2023.

Bulan Muharram menjadi salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam Hijriyah yang menandai sebagai tahun baru Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama bulan Muharram seorang Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadahnya seperti puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram.

Puasa Tasua bisa dikerjakan pada 9 Muharram sedangkan puasa Asyura sehari setelahnya yaitu 10 Muharram.

ADVERTISEMENT

Berikut jadwal puasa Tasua dan Asyura 2023:

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2023 di Bulan Muharram

Meski belum ada pengumuman resmi dari pemerintah soal Tahun Baru Islam 2023, namun 1 Muharram 1445 H kemungkinan jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023. Hal tersebut merujuk pada penetapan awal bulan Zulhijah pada 20 Juni 2023 lalu.

Selain itu pemerintah sudah menetapkan 1 Muharram 2023 berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang telah ditandatangani Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022 dan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.

Sedangkan puasa Tasua dan Asyura merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan pada 9 dan 10 Muharram. Jika merujuk dari SKB pemerintah, maka jadwal puasa Tasua dan Asyura 2023 jatuh pada:

  • Puasa Tasua (9 Muharram): 27 Juli 2023
  • Puasa Asyura (10 Muharram): 28 Juli 2023

Niat Puasa Tasua dan Asyura

Niat puasa Tasua dan Asyura bisa diamalkan seseorang saat sebelum menjalankan ibadah sunnah ini. Berikut bacaan niat puasa Tasua dan Asyura.

Pentingnya membaca niat puasa Tasua dan Asyura untuk meminta kepada Allah SWT agar ibadah yang dijalankan bisa berjalan lancar dan berbuah pahala.

Dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diceritakan oleh Umar bin Khattab,

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju." (HR Bukhari dan Muslim).

Melansir situs NU, berikut ini bacaan niat puasa Tasua dan Asyura:

Bacaan Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma Taasuu'aa-a lilaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya niat puasa Tasu'a karena Allah ta'ala.

Bacaan Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma aasyuuraa-a lilaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'ala.

Doa Buka Puasa Tasua dan Asyura

Pada buku Ajak Aku ke Surga, Ibu oleh Rizem Aizid dijelaskan waktu berbuka puasa adalah waktu istijabah sebab pada waktu ini mengandung keberkahan di dalamnya.

Salah satu keberkahannya yakni akan dikabulkannya doa-doa kita. Terdapat dua bacaan berbuka puasa yang bisa dipanjatkan, tercantum dalam hadits sebagai berikut:

1. Doa Buka Puasa Tasua dan Asyura Versi 1

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Bacaan latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

2. Doa Buka Puasa Tasua dan Asyura Versi 2

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Bacaan latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah,"

Keutamaan Bulan Muharram

Berikut keutamaan bulan Muharram berdasarkan hadist.

1. Mendapat Amal Berlipat

Seseorang yang mengerjakan amal ibadah di bulan Muharram mendapatkan pahala berlipat. Pada bulan ini seorang Muslim dianjurkan untuk menjauhi perbuatan dosa.

Hal ini dilandasi dari salah satu riwayat hadits yang diceritakan oleh Ibnu Abu Bakrah. Ia berkata, Rasulullah menyebut bulan Muharram sebagai salah satu bulan Haram di kalender Hijriah dan berkata,

"Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian," (HR Bukhari dan Muslim).

2. Terdapat Puasa Terbaik Setelah Ramadan

Pada bulan Muharram, Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa. Puasa sunnah yang dilaksanakan di bulan Muharram disebut menjadi yang terbaik setelah Ramadan. Hal tersebut merupakan keutamaan bulan Muharram.

شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ

Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam," (HR Muslim).

Dalam riwayat lain juga dijelaskan, orang yang berpuasa di bulan Muharram dapat diterima taubatnya oleh Allah SWT. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW,

"Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain," (HR Tirmidzi).

3. Terdapat Hari Asyura

Salah satu hari di bulan Muharram yang sangat dimuliakan oleh umat beragama, yaitu hari Asyura. Islam melakukan penghormatan berupa puasa sunnah pada hari itu atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS

Hal ini termaktub dalam hadits dari Ibnu Abbas, ia berkata:

"Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, 'Hari apa ini?' Mereka menjawab, 'Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW. bersabda, 'Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.' Kemudian, Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." (HR Muslim).

(iqk/iqk)


Hide Ads