Produksi beras di Kabupaten Purwakarta terus alami peningkatan bahkan pada semester pertama tahun 2023, total kapasitas produksi padi Kabupaten Purwakarta sudah mencapai 157.454 ton gabah kering giling (GKG) atau sekitar 64 persen dari target yang ditetapkan, yakni 242.514 ton GKG.
Kondisi ini membuat ketersediaan beras di kabupaten Purwakarta aman dan bahkan berlebih atau surplus, berdasarkan data dari Dispangtan Purwakarta, angka kebutuhan beras masyarakat Purwakarta per tahun mencapai 87.447,6 ton.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, kapasitas produksi beras yang sangat besar dalam rentang semester pertama tahun ini merupakan pencapaian yang sangat baik sehingga memperkuat ketahanan pangan daerah dan mendorong ketahanan pangan nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pencapaian itu juga sekaligus mengamankan stok atau ketersediaan pangan bagi masyarakat. Saat ini, ketersediaan pangan daerah Purwakarta sangat aman, bahkan mengalami surplus," ujar Bupati Anne Ratna Mustika, Sabtu (15/07/2023).
Anne mengatakan keberhasilan ini bisa terjadi karena sinergi para petani dan pemerintah, yang terus melakukan peningkatan sumber daya manusia, ketersediaan benih hingga pasokan air. Serta pembinaan dan mendukung pemenuhan sarana sektor pertanian.
"Secara khusus bagi kalangan petani, saya benar-benar mengapresiasi kerja keras mereka sehingga produksi padi kita tetap tinggi. Para petani itu merupakan pejuang-pejuang yang luar biasa, Keberhasilan ini sekaligus membuktikan bahwa Purwakarta berada di jalur yang tepat dalam membangun ketahanan pangan daerah, sekaligus ikut memperkuat ketahanan pangan nasional," katanya.
Sementara, Kepala Dispangtan Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan, meski dibayang-bayangi dengan fenomena El Nino yang akan memperparah musim kemarau, pihaknya sangat optimis target produksi beras akan bisa tercapai.
Midan mengatakan untuk menghadapi musim kemarau, semua infrastruktur sumber daya air akan dioptimalkan untuk menyuplai ketersediaan air bagi sektor pertanian.
"Menghadapi musim tanam saat musim kemarau kita akan mengoptimalkan berbagai infrastruktur sumber daya air seperti embung, waduk, kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya," ucap Midan.
Khusus untuk infrastruktur embung, Purwakarta sudah memilki sebanyak 33 embung. Embung-embung itu tersebar di 30 desa di sepuluh kecamatan meliputi Kecamatan Bojong, Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes, Pondoksalam, Plered, Maniis, Pasawahan, Cibatu dan Kecamatan Campaka.
Setiap embung mampu menyimpan cadangan air minimal 500 meter kubik. Cadangan air setiap satu embung itu mampu membantu pengairan sawah sedikitnya 20 hektare.
"Dengan total 33 embung, maka sedikitnya 660 hektar sawah yang rawan kesulitan air bisa dibantu pengairannya," ungkapnya.
(fhs/ega)