Cegah Antraks, 4 Pasar Hewan Purwakarta Ditutup Sementara

Cegah Antraks, 4 Pasar Hewan Purwakarta Ditutup Sementara

Dian Firmansyah - detikJabar
Senin, 10 Jul 2023 15:42 WIB
Pasar Hewan Purwakarta
Pasar hewan di Purwakarta ditutup sementara. (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Purwakarta -

Tidak ingin kecolongan dalam menanggapi kasus antraks, pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta langsung menutup empat pasar hewan yang ada di wilayahnya. Bahkan, salah satu pasar hewan terbesar di Jawa Barat.

"Kita antisipasi empat pasar hewan di Purwakarta saya tutup berdasarkan surat yang ditandatangani oleh sekda. Ini adalah bentuk antisipasi kami di Purwakarta karena apa, karena memang pasar hewan Ingon-ingon Ciwareng menjadi pasar hewan untuk perlintasan hewan sapi potong dari dari daerah luar jabar terutama di Jawa tengah masuk ke pulau Jawa , itu selalu transit di pasar Purwakarta," ujar Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika kepada detikJabar, Senin (10/07/2023).

Dilihat detikJabar, pasar terbesar di Jabar yakni Pasar Hewan Ingon-ingon Ciwareng sepi aktivitas. Pintu masuk ditutup dan tidak boleh ada hewan yang masuk ke pasar itu. Di pintu masuk juga terpampang pengumuman perihal penutupan dan alasan penutupan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penutupan dimulai sejak tanggal 10 Juli 2023 sampai batas waktu yang belum ditentukan, surat bernomor: PT.01/1950-Diskanak/2023, perihal penutupan sementara pasar hewan di Purwakarta bertanggal 7 Juli 2023 ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Norman Nugraha.

Dalam surat itu Norman menjelaskan menindaklanjuti kejadian tersebut Kabupaten Purwakarta sebagai salah satu kabupaten yang memiliki pasar hewan terbesar di Jawa Barat, dan Purwakarta merupakan salah satu kabupaten endemik anthrax sehingga perlu dilakukan pengawasan lalu lintas ternak yang lebih ketat.

ADVERTISEMENT

Dalam surat itu juga ditegaskan, Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengambil kebijakan untuk menutup sementara semua aktivitas transaksi di pasar hewan yang meliputi Pasar Hewan Ciwareng, Citeko, Bojong dan Wanayasa terhitung tanggal 10 Juli 2023 sampai dengan waktu yang belum bisa ditentukan. Pasar hewan akan dibuka kembali sampai dengan adanya pemberitahuan selanjutnya.

"Semua pihak terkait harus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit antraks ini. Semuanya harus dipantau ketat. Kita semua harus kerja keras untuk memastikan penyakit ini tidak masuk ke Purwakarta," katanya

Langkah penutupan pasar hewan dan memperketat lalu lintas hewan itu ditempuh menindaklanjuti langkah sebelumnya yang sudah ditempuh Diskanak Purwakarta yakni vaksinasi antraks secara rutin setiap tahun terhadap hewan ternak, khususnya hewan sapi, kerbau dan domba.

"Target vaksin antraks 10.000 dosis, baru datang dari provinsi 4.850, yang baru tervaksin 1.850 dosis, sisa vaksin dan akan dilanjut mulai besok 3.000. kita menunggu dropping vaksin sisanya dari provinsi," ungkap Anne.

Penutupan itu ditempuh menyusul terjadinya kasus antraks di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.

Kasus antraks di Gunung Kidul tersebut menyebabkan tiga orang meningal dunia dan puluhan orang lainnya terpapar penyakit tersebut pasca mengonsumsi daging sapi yang diduga terjangkit penyakit antraks.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads