Warga Subang yang Dinarasikan Tolak Perbaikan Jalan Buka Suara

Warga Subang yang Dinarasikan Tolak Perbaikan Jalan Buka Suara

Dwiky Maulana Velayati - detikJabar
Jumat, 14 Jul 2023 20:52 WIB
Sahidin, warga Subang yang dinarasikan menolak perbaikan jalan
Sahidin, warga Subang yang dinarasikan menolak perbaikan jalan (Foto: istimewa)
Subang -

Sahidin, warga yang diduga menolak perbaikan jalan di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Subang buka suara. Ia mengaku tidak menolak namun hanya protes karena permintaan warga ingin lebar perbaikan jalan sekitar 3,5 meter tidak direalisasi.

Seperti diketahui, jagat media sosial dihebohkan dengan seorang warga yang berdebat bersama Kepala Desa Ciasem Baru, Indah Aprianti. Perdebatan tersebut pun viral di media sosial TikTok.

Sahidin yang berada dalam video viral tersebut mengatakan, lebar pada perbaikan jalan di Desa Ciasem Baru tersebut terlalu sempit. Maka dari itu, ia hanya meminta kepada aparat desa untuk mengurangi panjang perbaikan jalan dan menambah lebar perbaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya ketika saya melihat coran saya tanya kepada LPM berapa lebarnya, ternyata lebarnya hanya 3 meter. Keinginan saya lebar perbaikan jalan tersebut disesuaikan dengan jalan sebelumnya yaitu 3,5 meter kenapa ini cuman 3 meter," ujar Sahidin dalam video klarifikasi yang diterima detikJabar, Jumat (14/7/2023).

"Setelah ditanya katanya ini keputusan desa, terus keputusan camat sama keputusan bersama. Sebetulnya kami minta sesuai dengan jalan sebelumnya cuman tetep pihak desa enggak bisa nerima usulan kami," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dikatakan Sahidin, jalan yang sedang diperbaiki tersebut merupakan jalan usaha tani yang sering masuk kendaraan roda empat untuk mengambil hasil tani. Menurutnya jika lebar hanya 3 meter roda ekonomi masyarakat pun tidak akan berjalan baik.

"Kalau cuman 3 meter itu sempit, sedangkan jalan tersebut merupakan jalan usaha tani. Makannya kalau 3 meter tidak cukup. Menurut saya kalau 3,5 meter itu cukup, tapi tetap Kepala Desa menolak," katanya.

[Gambas:Instagram]



Padahal, lanjut Sahidin, ia yang sudah berkoordinasi dengan BPD Desa Ciasem Baru untuk menindaklanjuti permintaan warga yang ingin lebar perbaikan jalan menjadi 3,5 meter.

"Saya laporan langsung ke BPD Desa Ciasem Baru, katanya mau dimusyawarahkan kembali cuman keputusan dari desa tetap tidak bisa nerima saran kami. Malahan pihak kecamatan melalui sekmat mendukung kami katanya itu bagus," ungkapnya.

Dalam video klarifikasi Sahidin tersebut, ia menegaskan tidak sama sekali menolak perbaikan pembangunan dari jalan yang dilakukan oleh pihak aparat desa.

"Bukannya saya menolak pembangunan yang ada di desa, itu sangat salah. Saya memprotes kalau misalkan luas perbaikan jalannya hanya 3 meter, kami meminta hanya ditambahkan jadi 3,5 meter, saya tegaskan bukan menolak pembangunan itu sangat salah," katanya.

Ia menjelaskan, dalam video yang beredar sebenarnya ia hendak menanyakan langsung kepada kepala desa Ciasem terkait pelebaran jalan tersebut. Namun, ketika itu aparat desa sepertinya tak terima dengan permintaannya.

"Waktu kejadian di dalam video melihat banyak orang terus saya melewat, ternyata mereka masih menguruskan jalan itu. Nah enggak lama BPD menghampiri saya katanya ditolak juga oleh kepala desa. Makannya saya langsung mendatangi kepala desa sambil berkata kenapa itu permohonan BPD aja ditolak," pungkasnya.

"Terus banyak yang datang kepada saya katanya mana warga yang menolak, saya tidak mau warga jadi korban, apalagi saya itu bukan preman. Banyak yang bilang seperti itu (preman) enggak apa-apa saya disebut preman asalkan preman baik untuk membangun desa," tambahnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads