Aksi berani dilakukan oleh seorang aparatur desa wanita kepada warga yang menolak perbaikan jalan desa. Video aksi tersebut pun viral di media sosial TikTok dan menyedot perhatian warganet.
Dilihat detikJabar pada Jumat (14/7/2023), video viral yang diunggah oleh akun TikTok @nengkades tersebut sudah ditonton sebanyak 1,4 juta, dengan bertuliskan keterangan 'Miris, Jalan rusak yg mau dibangun malah di tolak dan mengatasnamakan masyarakat'.
Saat ditelusuri, peristiwa tersebut terjadi di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dari dalam video, terlihat seorang mengaku sebagai warga sekitar yang menolak dan memprotes akan perbaikan jalan yang berada di Desa Ciasem Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini harusnya kemauan masyarakat bukan kewenangan situ, walaupun kamu punya hak masyarakat juga punya hak. Kamu harusnya ngikutin masyarakatnya," kata salah satu warga dalam video yang menolak perbaikan jalan.
Mendengar perkataan dari seorang warga tersebut, terdapat seorang wanita dengan berseragam dinas lengkap pemerintahan, terlihat langsung berdebat bersama warga yang memprotes perbaikan jalan.
"Mana masyarakat coba kumpulin, sini datangin masyarakatnya. Masyarakatnya enggak ada yang ngomong ke saya masalahnya," timpal wanita tersebut kepada warga yang protes.
Setelah video viral di medsos, aksi dari wanita berseragam dinas pemerintahan pun menuai banyak pujian dari warganet.
"Maju terus Bu, saya dukung ibu. Ciasem tanah kelahiran ku," kata akun @marseltea di dalam komentar postingan itu.
"Maju terus BU kades jangan sampai kendor demi kepentingan masyarakat, ... subang maju" tulis akun @kikilutpi.
Nyatanya, di dalam video viral itu yakni Indah Aprianti (28) yang merupakan Kepala Desa Ciasem Baru. Saat dikonfirmasi, Indah mengatakan penolakan perbaikan jalan yang mengatasnamakan warga itu terjadi terjadi pada Selasa (11/7) lalu.
"Para pekerja sudah mulai bekerja memasang papan bekisting, tiba-tiba beliau datang dan menghentikan pekerja dengan alasan warga tidak setuju jalan dibangun kalau lebarnya hanya 3 meter," ujar Indah saat dihubungi detikJabar.
"Sedangkan untuk menentukan suatu pekerjaan dilakukan dulu yang namanya Musyawarah Desa (Musdes), dan di dalam Musdes itu sendiri sudah ditentukan bahwa lebarnya itu 3 meter," sambungnya.
Meski sempat mendapatkan penolakan dari warga, pihak Pemerintah Desa Ciasem Baru tetap menjalankan perbaikan jalan dan sudah melakukan musyawarah hingga sepakat perbaikan tetap dilanjutkan.
"Ternyata warga juga setuju tetap dilaksanakan pembangunan dengan lebar 3 meter, dan menandatangani berita acara. Namun saya juga tidak mau gegabah dan tetap menghargai beliau sebagai warga saya, setelah kejadian di video yang saya kirim barusan saya mengumpulkan warga setempat untuk berembuk dan bermusyawarah baiknya seperti apa," pungkasnya.
(yum/yum)