PGRI Ciamis bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk meningkatkan pemahaman akhlak dan moral guru di Kabupaten Ciamis dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan spiritual tersebut dilaksanakan di Aula Rumah Guru Jalan Ahmad Yani Ciamis, Jumat (14/72/2023) sore.
Sebagaimana diketahui bersama dunia pendidikan Ciamis pernah dihebohkan dengan beberapa kasus hukum yang melibatkan oknum guru.
Sebelumnya, ada oknum guru di Ciamis yang berbuat asusila dengan sesama guru, lalu videonya viral di aplikasi perpesanan pada tahun 2022. Kemudian di tahun 2023 ini, ada juga oknum guru SMP yang melecehkan belasan siswa-siswinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyikapi hal itu, perlu adanya pencegahan guru yang bersikap tak pantas dilakukan sebagai guru. Salah satunya dengan melakukan pembinaan spiritual. Sehingga para guru di Ciamis memiliki perilaku dan akhlak yang baik yang akhirnya guru menjadi idola para siswa.
"Ini sebagai upaya preventif. Merupakan pengingat kepada para guru, sehingga betul-betul menjadi teladan yang baik. Guru itu digugu (dituruti) dan ditiru. Guru harus jadi idaman bagi masyarakat," jelasnya.
Komisi Bidang Pendidikan MUI Ciamis Wawan S Arifien menambahkan wawasan guru bukan hanya mampu menguasai materi pembelajaran. Guru harus mampu menjadi model dan idola siswa dalam perilaku dan akhlaknya.
"Harus bisa digugu keilmuannya dan ditiru perilakunya. Ia harus mampu menguasai materi pembelajaran dan IT, tapi ia juga harus menjadi rujukan perilaku para siswanya," ungkapnya.
Wawan pun mengingatkan kepada pimpinan PGRI setiap daerah agar cepat tanggap atas apa yang terjadi pada anggotanya. Sebelum permasalahan itu menjadi lebih besar.
"Ke depan semoga tidak ada lagi guru di Ciamis yang bersikap tak pantas dilakukan sebagai guru," jelasnya.
Wawan menegaskan MUI Ciamis siap membantu PGRI apabila dibutuhkan. Sementara itu, Wakil Ketua PGRI Ciamis Edi Rusyana menyambut baik pembinaan spiritual dari MUI Ciamis. Menurutnya berbagai persoalan yang terjadi di guru merupakan dinamika dan fenomena di era digital saat ini.
"Memang perlu disikapi bersama, ada sinergitas antara PGRI, MUI dan Pemerintah. Kita saling mengingatkan. PGRI jujur butuh orang yang memberikan bimbingan dan arahan. Guru juga terkadang lupa dan khilaf," jelasnya.
Menurut Edi, sejauh ini para guru di PGRI tetap mengedepankan profesionalisme. Pihaknya pun mengaku senang mendapatkan pencerahan dari MUI Ciamis.
"Tentunya masukan-masukan itu akan kami tampung dan kita terapkan dalam mekanisme organisasi PGRI," pungkasnya.
(yum/yum)