Beragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Rabu (12/7/2023). Dari mulai aksi preman Garut yang palak sopir elf, hingga perkembangan kasus penyiraman air keras ke muka guru di Karawang.
Tim detikJabar merangkum lima peristiwa yang membetot perhatian masyarakat Jabar pada hari ini. Berikut rangkumannya.
Aksi Bang Jago Garut Palak Sopir Elf
Beredar video aksi preman Garut palak sopir elf. Kejadian tersebut dipastikan berlangsung di Kabupaten Garut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilihat detikJabar Rabu (12/7/2023) pagi, dalam video berdurasi 34 detik tersebut menampilkan aksi seorang preman yang diduga hendak memalak sopir elf. Bang Jago, yang terlihat berpakaian kemeja hitam dan rambut berwarna pirang itu, menghampiri sebuah mobil dan berkata pada sang sopir.
"Siga lain jeung personel wae didinya mah (kamu mah kata bukan sama personel aja)," kata sang preman.
Pernyataan tersebut kemudian dibalas maaf oleh sang sopir. Sopir kemudian menawarkan untuk memenuhi keinginan preman tersebut.
"Hampura anyar jalan teu apal. Sok hayang rokok, hayang naon (Maaf saya baru jadi sopir, tidak tahu. Yaudah mau rokok, atau mau apa)," katanya.
Video aksi pemalakan yang dilakukan preman terhadap sopir elf itu ramai diperbincangkan usai viral di media sosial. Angga Wisesa, salah seorang pengunggah video tersebut di media sosial menceritakan kesaksiannya.
"Ini kejadiannya beberapa hari lalu, TKP di sekitar Tutugan Leles," kata Angga saat dikonfirmasi detikJabar.
Angga mengatakan, dirinya kebetulan mengetahui sang sopir yang dipalak preman ini. Saat kejadian berlangsung, sopir tersebut dipalak oleh dua orang preman.
"Diikuti dari kawasan Tarogong sampai dicegat di Tutugan Leles," katanya.
Pihak kepolisian membenarkan hal tersebut. Menurut Kapolsek Tarogong Kaler Iptu Sona Rahadian Amus mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (3/7) lalu.
"Kejadiannya betul ada. Hari Senin lalu sekitar jam 14.00 WIB," ungkap Sona.
Video terkait aksi pemalakan itu sendiri diketahui baru ramai menjadi perbincangan usai viral di media sosial pada Selasa (11/7) kemarin. Sona mengatakan, pihaknya kemudian langsung melakukan penyelidikan.
Hasilnya, tim gabungan dari Polsek Tarogong Kaler dan Polsek Leles berhasil menangkap seorang preman bernama Iwan Codet pada Selasa petang kemarin.
"Tersangka diringkus sekitar jam 18.30 WIB. Beberapa jam setelah videonya viral," katanya.
Pelaku saat ini diketahui sudah dibawa polisi dan dijebloskan ke penjara di Mako Polres Garut, Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan.
"Kami masih memburu satu pelaku lain. Kami imbau untuk menyerahkan diri, kalau tidak kami akan tindak tegas," ujar Sona.
Bupati Garut Terbitkan Perda Anti-LGBT
Bupati Garut Rudy Gunawan menerbitkan peraturan bupati (Perbup) tentang pelarangan aktivitas Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) di Kabupaten Garut. Aturan di dalamnya mengatur pencegahan terjadinya LGBT di seluruh daerah di Garut.
Hal tersebut dibenarkan oleh Rudy, saat diwawancarai awak media di Pendopo Garut, Kecamatan Garut Kota, pada Rabu (12/7/2023).
"Perbup Nomor 47 tahun 2023. Ini sebagai implementasi dari Perda tentang Anti Maksiat. Jadi Perbup mengatur tentang Anti Maksiat, yang di dalamnya ada LGBT," kata Rudy.
Rudy mengatakan, Perbup tersebut sudah diterbitkan dan mulai berlaku sejak awal Juli 2023 ini. Rudy mengatakan, Perbup itu diterbitkan untuk melindungi masyarakat Garut dari perbuatan yang menyimpang.
"Jadi kita sudah ada Perbup itu. Tentu ini bukan desakan. Ini adalah bagian dari tanggungjawab Pemda Garut," katanya.
Tim khusus yang akan memantau aktivitas LGBT di Garut sendiri sudah disiapkan. Berisi mulai dari personel Satpol PP, Bakesbangpol, hingga Dinas Pendidikan. Dalam tugasnya, tim ini juga akan dibantu anggota Polres Garut dan Kodim 0611/Garut.
"Perbup ini bersifat preventif. Kalau penindakan kita tidak bisa. Perbup tidak bisa. Saya harus melindungi masyarakat kami, bahwa LGBT itu adalah bagian yang bertentangan dengan hukum agama," katanya.
Pemda Garut akan bergerak melakukan pemantauan terhadap aktivitas mencurigakan yang berbau LGBT. Selain itu, upaya pencegahan juga akan dilakukan di sekolah, lingkungan masyarakat hingga indekos.
"Setiap informasi yang menyatakan bahwa tu berlangsung pertemuan dua jenis yang sama dan bercinta, oleh kita diawasi dengan ketat," pungkas Rudy.
Rudy menegaskan jika aktivitas LGBT dilarang di Kabupaten Garut. Sebagai Bupati Garut, Rudy menganggap jika perbuatan LGBT adalah perbuatan yang tercela.
Puluhan Makam COVID-19 Tasik Ambles
Puluhan makam korban COVID-19 di TPU Aisha Rashida Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya ambles. Makam-makam itu ambles diduga akibat tingginya curah hujan di wilayah Tasikmalaya dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu makam yang ambles itu diduga diakibatkan peti mati yang mulai keropos sehingga ambruk. Sebagaimana diketahui, ketika itu prosedur pemakaman warga yang meninggal dunia akibat COVID-19 harus menggunakan peti kendati seorang muslim.
Kondisi ini sempat membuat resah sejumlah ahli waris atau keluarga puluhan makam tersebut. Namun pihak pengelola TPU Aisha Rashida menegaskan pihaknya akan segera melakukan perbaikan.
"Hari ini kami perbaiki satu per satu, ada sekitar 60 yang ambles dari total sekitar 200 makam yang ada di TPU ini," kata pengelola TPU Aisha Rashida, Senjaya Setiawan, Rabu (12/7/2023).
Dia mengatakan amblesnya makam mulai terjadi sejak awal pekan ini. Amblesnya tanah membuat tembok yang dibangun ahli waris ikut ambles, sebagian ada yang miring.
"Kepada ahli waris atau keluarga, tak perlu khawatir. Ini biasa terjadi pada pemakaman yang menggunakan peti. Dan yang paling penting kami akan memperbaikinya," kata Senjaya. Dia mengatakan upaya yang dilakukan adalah dengan menambah tanah timbunan di makam yang ambles tersebut.
Muhammad Asep (30) warga Kecamatan Bungursari mengaku mendapatkan informasi makam ayah mertuanya ambles setelah diberitahu petugas TPU. "Terima kasih pihak pengelola sudah memperbaiki. Saya juga datang untuk sama-sama memperbaiki," kata Asep.
Dia mengaku tidak mempermasalahkan, apalagi sudah dilakukan penanganan oleh pihak pengelola bersama para ahli waris.
Jokowi Kunjungi Pasar Cihapit
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan agenda kunjungan kerjanya di Jawa Barat pada Rabu (12/7/2023) dengan mengunjungi Pasar Cihapit, Kota Bandung
Pantauan detikJabar, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna datang terlebih dahulu ke Pasar Cihapit sekitar pukul 07.15 WIB untuk melihat kondisi jalur pasar yang bakal dilalui Jokowi.
Tak lama kemudian, Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 08.15 WIB dengan pengawalan ketat Paspampres. Kedatangan orang nomor satu RI disambut antusias masyarakat yang sudah menanti sejak pagi hari.
Jokowi langsung dihampiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia pun berkeliling pasar didampingi Ridwan Kamil.
"Pak Jokowi! Pak Jokowi!," riuh para pedagang pasar memanggil sang Presiden. Salah seorang wanita bahkan menjerit histeris dan menangis meminta berfoto dengan Jokowi.
"Pak! Saya dagang di Cikaso tapi saya sampai ke sini karena ingin ketemu bapak!" teriak wanita tersebut, yang langsung diawasi oleh Paspampres. Dengan tenang, Jokowi melayani untuk selfie bersama wanita berkerudung tersebut.
Sesaat, mereka berdua berdiri menghampiri para pedagang. Jokowi memberikan bantuan amplop bertuliskan "Bantuan Kemasyarakatan Presiden Joko Widodo" serta tas berwarna merah putih dengan tulisan yang sama.
Selain Jokowi dan Ridwan Kamil, terlihat juga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna ikut mendampingi rombongan.
Jokowi bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Sekertaris Kabinet Pramono Anung, serta Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna berkeliling lebih dulu meninjau dagangan para pedagang Pasar Cihapit.
Hingga akhirnya Ridwan Kamil mengajak Jokowi mampir ke warung nasi legendaris ini ada di dalam Pasar Cihapit. Ia menceritakan betapa legendarisnya sang pemilik, Bu Eha yang kini sudah berusia 93 tahun.
Sekedar diketahui, Warung Nasi ini sudah berdiri sejak tahun 1974. Sejak dulu, dagangan Bu Eha sudah jadi langganan keluarga Presiden Soekarno, bahkan jadi langganan Gubernur Jawa Barat dari masa ke masa.
Di meja panjang prasmanan dekat kasir tersaji beragam menu masakan rumahan seperti perkedel, gepuk atau empal daging, urap, bihun goreng, tumis pare, dan aneka pepes seperti jamur, oncom, ayam.
"Di warung nasi ini pak, Ibu saya dan Bapak saya ketemu di sini dan berjodoh," cerita Ridwan Kamil. Jokowi tersenyum mengangguk mendengarnya, kemudian memberikan secarik amplop bertuliskan 'Bantuan Kemasyarakatan Presiden Joko Widodo' serta tas berwarna merah putih dengan tulisan yang sama.
"Seneng, tadi saya dikasih ini nggak tahu isinya apa. Nanti buat dibagikan juga ini hadiahnya dari pak Jokowi. Terimakasih pak," ujar Eha ditemui usai Jokowi beranjak.
Selain itu, ada pula Suyanti (52) pedagang martabak asin dan telur yang mendapat dua bantuan yakni satu tas berisi beras, minyak, biskuit, dan gula, serta satu amplop yang belum dibuka isinya.
"Saya seneng banget tadi ketemu pak Jokowi, tapi sayangnya saya nggak minta foto. Takut nggak boleh. Tapi seneng banget, saya bilang terimakasih dan didoakan sukses," ceritanya.
Polisi Tangkap Penyiram Air Keras ke Muka Guru
Pelaku penyiraman air keras terhadap seorang guru di Karawang, akhirnya diringkus polisi. Pelaku ternyata sudah merencanakan aksi tersebut sejak dirinya dikeluarkan dari bisnis yang digeluti mereka.
"Hari ini kami ungkap dugaan tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh AH alias Seblud, tersangka sudah kita amankan, kejadian terjadi pada Senin tanggal 23 Mei 20223," ujar Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Arief Bastomy di Mapolres Karawang, Rabu (12/7/2023).
Tomy mengungkap, tersangka merencanakan terlebih dahulu untuk menganiaya korban, dengan membeli bahan cairan kimia asam nitrat (air keras) di Pasar Johar, Kabupaten Karawang.
"Pelaku ini merencanakan terlebih dahulu, dengan membeli cairan kimia di toko daerah Johar. Setelah itu, dia berniat untuk melakukan penganiayaan terhadap korban yang berinisial EC," kata dia.
Mengenai kronologi, Tomy mengungkapkan, sehari sebelum kejadian, Seblud mendatangi rumah korban yang berada di Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. Namun, saat itu korban tidak ada di rumah.
"Setelah membeli cairan kimia, pelaku mendatangi korban sehari sebelum kejadian, pada saat itu korban tidak ada di rumah, lalu keesokan harinya, dan korban ada di rumahnya," ucapnya.
"Saat itu pelaku memarkirkan sepeda motor yang dikendarainya di samping gang depan rumah korban, pada saat mengajak ngobrol korban pelaku langsung melakukan penyiraman air keras kepada korban," lanjutnya.
Setelah itu, korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara pelaku kabur dengan cara berpindah-pindah tempat di wilayah Karawang.
"Setelah kejadian korban langsung dibawa ke rumah sakit, dan pelaku melarikan diri berpindah-pindah tempat di wilayah Karawang. Dan akhirnya kamarin Selasa (11/7) malam, kita amankan pelaku di persembunyiannya di wilayah Telukjambe," ucap Tomy.
Pihaknya juga berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit kendaraan sepeda motor, satu buah kaos berwarna putih, dan satu unit handphone, serta satu buah helm warna biru, yang digunakan oleh pelaku pada saat kejadian.
"Atas perbuatannya, pelaku kami sangkakan dengan Pasal 351 ayat (2) dan atau Pasal 354 ayat (1) KUHP dengan ancaman 8 sampai 10 tahun penjara," pungkasnya
(yum/yum)