.webp)
Sejumlah jemaah haji dikabarkan hilang di tanah suci. Salah satu yang dilaporkan hilang adalah Suharja (70), jemaah haji asal Desa Babakansari, Kecamatan Baturajeg, Kabupaten Majalengka. Suharja kabarnya sudah 12 hari hilang kontak.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan, salah satu penyebab adanya jemaah haji yang hilang karena banyaknya jemaah haji asal Indonesia yang sudah lanjut usia (lansia).
Uu menyebut, informasi yang didapat ada tiga jemaah haji dari Indonesia yang hilang dan salah satunya berasal dari Majalengka. Menurutnya para lansia itu banyak yang salah masuk kamar saat di Arab Saudi.
"Ada yang hilang, informasi terakhir yang hilang 3 orang, salah satunya dari Jabar dari Majalengka karena memang banyak yang masuk ke tenda orang lain," ungkap Uu, Rabu (12/7/2023).
Karena itulah, Uu menuturkan penting bagi jemaah haji untuk selalu menggunakan gelang penanda. Pada gelang itu kata dia, ada informasi nama hingga tempat menginap yang bisa membantu petugas mengarahkan jemaah haji ketika tersesat.
"Makanya kenapa harus pakai gelang, tinggal tanya ke kepolisian nanti ditunjukkan dan dibawa ke tempat menginap. Di situ ada nama, nama hotel, nomor paspor," ujarnya.
"Mudah-mudahan ada informasi dari mereka yang hilang," imbuh dia.
Uu juga mengatakan, pada Ibadah Haji 2023 ini banyak sekali jemaah haji dari Indonesia yang lansia. Beberapa cerita juga diungkap Uu seperti jemaah haji yang menabrak kaca hingga salah masuk toilet.
"Memang diakui karena banyak lansia. Banyak cerita banyak yang nabrak kaca. Banyak yang salah masuk toilet juga. Itu lumrah itu. Dan juga banyak yang lupa ataupun apa. Itulah lika-liku jemaah haji karena memang banyak lansia," pungkasnya.
