Kera-kera Nakal Bikin Resah Warga Kalapagunung Kuningan

Kera-kera Nakal Bikin Resah Warga Kalapagunung Kuningan

Fathnur Rohman - detikJabar
Selasa, 11 Jul 2023 22:35 WIB
Kera ekor panjang di Kabupaten Gunungkidul.
Ilustrasi kera ekor panjang (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Kuningan -

Warga di Desa Kalapagunung, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, dibuat resah dengan teror kawanan kera ekor panjang masuk pemukiman dan merusak tanaman palawija mereka sejak beberapa hari terakhir. Upaya mitigasi dilakukan. Sejumlah pihak diterjunkan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya dari Damkar Kabupaten Kuningan yang dikerahkan pada Selasa (11/7/2023).

Kepala UPT Satpol PP Kabupaten Kuningan, Mh Khadafi Mufti menjelaskan tak hanya merusak tanaman, koloni hewan dengan nama latin Macaca fascicularis ini juga diduga mengganggu binatang ternak milik warga. Sebanyak tiga anggota damkar diterjunkan untuk mengecek kawasan yang diduga jadi tempat hunian kawanan kera liar tersebut.

"Mitigasi dilakukan di wilayah sebaran hewan jenis kera ekor panjang. Adapun sebaran hewan di maksud berada di wilayah kebun yang berpenghuni dengan sebaran kebun sekitar 20 hektare. Habitat kera berdekatan dengan pemukiman warga," kata Khadafi, Selasa (11/7/2023) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khadafi menyebut hasil dari mitigasi ini ditemukan fakta bila kawanan kera ekor panjang itu sudah mulai menjauh dari area permukiman warga. Proses mitigasi tersebut dilakukan dengan menggunakan suara ledakan yang dibuat dengan campuran air dan karbit.

"Setelah dilakukan mitigasi hewan dengan melakukan mapping wilayah sebaran berdasarkan laporan dari warga masyarakat dan aparat desa setempat, monyet tidak diketemukan di wilayah tersebut," katanya.

ADVERTISEMENT

Dari aktivitas koloni keran liar ini, sejumlah warga di Desa Kalapagunug terkena imbasnya. Khadafi mengungkapkan, beberapa hewan ternak milik warga ada yang mati terbunuh karena diduga diserang kelompok kera ekor panjang itu.

Selain itu, beberapa genting rumah warga juga ikut dirusak. "Genting rumah yang dirusak. Misalnya rumah milik ibu Ida. Hewan ternak seperti bebek dan ayam petelur juga terkena dampaknya," tambah Khadafi.

Usaha penanganan teror kera liar ini sangat penting dilakukan. Sebab, jika dibiarkan dikhawatirkan banyak hewan ternak, tanaman serta rumah warga sekitar dirusak. Pihaknya mengimbau supaya penduduk desa memonitor perkembangan keberadaan hewan tersebut.

"Karena lokasi perkebunan yang luas serta adanya TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di area pemakaman sehingga membuat betah kera-kera tersebut, serta luas perkebunan yang berdekatan dengan pertanian menjadi sumber makanan. Kami mengimbau agar warga melakukan pengusiran dengan alat pengaman," tutupnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads