Agripreneur Diharapkan Jadi Energi Bagi Entrepreneur Baru di Kota Bogor

Agripreneur Diharapkan Jadi Energi Bagi Entrepreneur Baru di Kota Bogor

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 11 Jul 2023 23:45 WIB
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki (Foto: Yogi Ernes/detikcom)
Bogor -

Kegiatan Entrepreneur Hub Dialog Interaktif MenKopUKM bersama Agripreneur berlangsung di Science Techno Park IPB University (STP-IPB), Senin (10/7/2023) sore.

Turut hadir Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim yang mendampingi Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki. Pameran Agripreneur dan dialog interaktif ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta informasi kewirausahaan pertanian guna menciptakan wirausaha yang unggul.

Ditemui usai kegiatan, Teten mengatakan Indonesia memiliki keunggulan dari sektor pertanian. Keunggulan inilah yang perlu dikembangkan, salah satunya melalui penciptaan wirausaha berbasis agrikultur yang diberi nama agripreneur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bisa menciptakan lapangan kerja berkualitas dengan menghadirkan entrepreneur baru dengan produk berbasis riset. Selain membangun infrastruktur, modernisasi birokrasi, SDM, pembangunan demokrasi dan paling penting Indonesia perlu menyiapkan entrepreneur," kata Teten.

Menurutnya, pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDB pada triwulan I 2023 sebesar 11,8 persen, dengan tren pertumbuhan yang positif sebesar 4,73 persen per kuartal.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Global Food Security Index (GFSI) mencatat indeks ketahanan pangan Indonesia tahun 2022 berada di peringkat 69 dari 113 negara dengan peningkatan di level 60,2 atau naik 1,69 persen dibandingkan tahun 2021.

Teten pun membidik persentase entrepreneur sebanyak 3,47 persen. Menurutnya untuk menjadi negara maju, persentase wirausaha sebuah negara minimal harus mencapai 4 persen atau harus ada 1 juta wirausaha agar dapat mencapai persentase yang ditargetkan.

"Kita harus memikirkan bagaimana caranya mencetak 4 persen entrepreneur baru ini karena kita membutuhkan sekitar 1 juta lagi entrepreneur baru. Maka kita ingin menggandeng kampus sebagai pabrik entrepreneur, salah satunya IPB. Supaya pebisnis baru memulai dengan inovasi produk yang berbasis riset dan teknologi," ucap Teten.

Salah satunya langkah nyata yang dapat dikembangkan terkait agripreneur yaitu bersama dengan IPB University. Kolaborasi ini difokuskan pada pentingnya inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan dalam memajukan industri agribisnis serta mendukung perkembangan agripreneur.

Melalui kolaborasi bersama dengan STP-IPB diharapkan dapat tercipta langkah-langkah untuk menjawab berbagai tantangan terkait ketahanan pangan, penciptaan nilai tambah melalui pengembangan produk olahan baru.

Di tempat yang sama, Dedie A Rachim juga mengatakan bahwa Kota Bogor tercatat memiliki 76 ribu pelaku UMKM. Namun, yang terdaftar secara resmi untuk mengurus perizinan baru mencapai sekitar 1.000 UMKM.

Menurutnya, saat ini dibutuhkan wirausaha yang terdaftar secara resmi guna ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bogor. Dia berharap acara ini bisa menjadi jawaban untuk mengatasi persoalan tersebut. "Semoga acara ini akan semakin meningkatkan pertumbuhan wirausaha di Bogor," ujar Dedie.

Turut hadir di lokasi, Rektor IPB University Arif Satria. Ia mengatakan sebanyak 43 persen mahasiswa baru di IPB berminat untuk menjadi wirausaha. Untuk mewujudkan mimpi para mahasiswa ini, pihaknya menyiapkan berbagai program agar IPB dapat menjadi inkubator yang mampu melahirkan wirausaha baru di Indonesia.

"Kita akan bina para mahasiswa ini melalui berbagai program yang kami kembangkan. Salah satunya Science Techno Park ini yang kami gunakan untuk mengembangkan teknologi, tempat untuk riset, start up center dan lainnya," ucap Arif.

(aau/yum)


Hide Ads