Sungguh malang nasib Ida (41) warga Sukaluyu , Kabupaten Cianjur ini. Ida dikabarkan jadi pekerja seks komersial (PSK) di Dubai, Uni Emirat Arab. Padahal awalnya dia berniat untuk bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk memperbaiki ekonomi keluarga.
Hal itu dialami Ida setelah berangkat ke Dubai pada 11 Mei 2022 lewat seorang calo dan mendapat majikan bernama Hussein Abdulla Abdul Aziz. Namun, Ida merasa tak cocok karena dilarang memakan nasi oleh sang majikan.
Kepala BP3MI Jawa Barat Kombes Pol Mulia Nugraha mengatakan, Ida kemudian dibujuk oleh seorang rekannya yang juga merupakan warga negara Indonesia (WNI) untuk melarikan diri. Upaya Ida berhasil, tapi dia malah dijebak untuk menjadi PSK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PMI Ida dibujuk oleh WNI bernama Eka asal Tangerang untuk kabur dan mencari pekerjaan di luar, tetapi malah dijebak untuk menjadi PSK," kata Mulia dalam keterangan yang diterima detikJabar, Selasa (11/7/2023).
Mulia menjelaskan, Ida sempat meminta pertolongan dengan menghubungi keluarga pada 14 Juni 2023. Saat itu, Ida menelpon keluarga dengan menggunakan nomor seorang muncikari.
"Awalnya PMI sempat berkomunikasi kepada keluarga melalui nomor germo, sampai pada tanggal 14 Juni 2023 tidak bisa dihubungi kembali," ungkapnya.
Ida juga meminta pertanggungjawaban kepada H. Rahmat, calo yang memberangkatkannya ke Dubai. Namun permintaan Ida tak digubris oleh Rahmat yang kini sudah ditangkap Polres Cianjur.
"PMI sempat meminta tanggung jawab kepada H. Rahmat tetapi malah diabaikan hingga akhir berkonsultasi dengan LBH Keadilan untuk membuat laporan kepolisian ke Polres Cianjur," jelasnya.
"Laporan sempat terkendala dikarenakan tidak adanya salinan maupun foto dokumen ketenagakerjaan PMI, khususnya dokumen paspor," imbuhnya.
BP3MI juga telah berupaya memulangkan Ida. Kordinasi dengan BP2MI pusat dan juga Kementerian Luar Negeri hingga KBRI di Dubai. "Selanjutnya akan menindaklanjuti ke Kemenlu dan perwakilan (KBRI)," tutup Mulia.