Cerita Lengkap TKW Cianjur Pergi ke Dubai hingga Dijebak Jadi PSK

Cerita Lengkap TKW Cianjur Pergi ke Dubai hingga Dijebak Jadi PSK

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 11 Jul 2023 13:30 WIB
Ilustrasi perdagangan orang/prostitusi (Fuad Hashim/detikcom)
Foto: Ilustrasi perdagangan orang/prostitusi (Fuad Hashim/detikcom)
Bandung -

Seorang perempuan bernama Ida (41) warga Sukaluyu, Kabupaten Cianjur menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Ida diduga dijadikan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Dubai (UEA).

Kasus Ida ini mencuat setelah dua anak kandung Ida membuat video yang mengungkap kondisi sang ibu. Dalam video yang kemudian viral di media sosial itu, kedua anak Ida meminta bantuan langsung kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus.

Kepala BP3MI Jawa Barat Kombes Mulia Nugraha mengatakan, pihaknya telah menelusuri kasus Ida tersebut sejak mendapat laporan pada Kamis (6/7) kemarin. Petugas kata dia juga telah mendatangi rumah Ida dan menemui suaminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di lokasi Tim P4MI Sukabumi bertemu dengan Suryana selaku suami PMI (Ida) dan Herawati, anak pertama PMI. Keluarga menyatakan bahwa PMI awalnya akan berangkat ke negara Arab Saudi, tapi selama satu bulan tidak kunjung mendapatkan lowongan," kata Mulia dalam keterangan yang diterima detikJabar, Selasa (11/7/2023).

"Dan akhirnya meminta diganti ke negara lain. Ida berangkat ke UAE pada tanggal 11 Mei 2022 melalui Calo H. Rahmat asal Cianjur dan Tini asal Bandung," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Setibanya di UEA, Ida mendapat majikan bernama Hussein Abdulla Abdul Aziz. Menurut Mulia, selama bekerja, Ida tidak betah karena tidak terbiasa memakan roti. Ida diketahui sempat memasak nasi namun ditegur karena majikan tidak menyukai aroma nasi.

"PMI Ida dibujuk oleh WNI bernama Eka asal Tangerang untuk kabur dan mencari pekerjaan di luar, tetapi malah dijebak untuk menjadi PSK," jelasnya.

Ida juga sempat menghubungi keluarga melalui nomor dari seorang mucikari pada 14 Juni 2023. Selain itu, Ida juga sempat meminta pertanggungjawaban kepada Rahmat yang kini sudah ditangkap polisi. Namun upaya Ida diabaikan.

"PMI sempat meminta tanggung jawab kepada H. Rahmat tetapi malah diabaikan hingga akhir berkonsultasi dengan LBH Keadilan untuk membuat laporan kepolisian ke Polres Cianjur. Laporan sempat terkendala dikarenakan tidak adanya salinan maupun foto dokumen ketenagakerjaan PMI, khususnya dokumen paspor," ujarnya.

Saat ini, upaya untuk menyelamatkan Ida menurutnya sedang dilakukan. BP3MI Jawa Barat telah bersurat ke BP2MI untuk membantu keluarga mencari tahu kondisi dan keberadaan Ida untuk kemudian segera dipulangkan ke Indonesia.

"BP3MI sudah berurat ke BP2MI Pusat terkait upaya yang sudah dilakukan dan permohonan keluarga meminta bantuan penelusuran terkait keadaan, keberadaan dan penyelamatan PMI serta pemulangan ke Indonesia," ucap Mulia.

"Selanjutnya akan menindaklanjuti ke Kemenlu dan perwakilan (KBRI)," pungkasnya.




(bba/dir)


Hide Ads