Biang Kerok Damkar Garut Terlambat ke TKP

Sang Penakluk Api

Biang Kerok Damkar Garut Terlambat ke TKP

Hakim Ghani - detikJabar
Selasa, 11 Jul 2023 15:30 WIB
Mako Damkar Kabupaten Garut
Mako Disdamkar Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Pasukan pemadam kebakaran Kabupaten Garut, Jabar, dianggap masih belum ideal untuk mengaver peristiwa kebakaran dan pertolongan terhadap warga. Garut masih memerlukan banyak pos pemadam api di daerah.

Perlunya armada pemadam kabakaran di daerah, khususnya di kawasan pelosok Kabupaten Garut bukan tanpa alasan. Sebab, saat ini Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Garut sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk memadamkan kebakaran memiliki personel dan armada yang terbatas.

Disdamkar Garut saat ini diketahui memiliki 140 orang anggota dan sekitar 12 unit mobil pemadam kabakaran. Mereka juga diketahui memiliki tujuh kantor. Yang terdiri dari satu markas komando (Mako) yang berada di Jalan Merdeka, Tarogong Kidul, tiga Unit Pelaksana Tugas (UPT) yang ada di Limbangan, Pameungpeuk, dan Bungbulang. Serta tiga pos yang berada di Leles, Cikajang dan Malangbong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kekuatan tersebut, mereka dituntut untuk memadamkan kebakaran di 421 desa yang ada di Kabupaten Garut. Hal ini jelas bukanlah perkara mudah, dengan luas Garut yang mencapai lebih dari tiga ribu kilometer persegi, dan medan yang sulit untuk dilintasi khususnya di wilayah Garut selatan.

Menurut Kepala Disdamkar Garut Eded Komara, pos pemadam api idealnya dimiliki setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Garut. Hal tersebut, untuk mempercepat proses pemadaman api.

ADVERTISEMENT

"Memang belum maksimal. Idealnya satu kecamatan, satu pos," kata Eded.

Eded mengatakan pihaknya memiliki SOP terkait respons time. Di mana, anggotanya diminta untuk datang ke lokasi kebakaran 15 menit setelah menerima laporan dari masyarakat. Jika kejadiannya berlangsung di kota, mungkin bisa saja. Tapi, apa jadinya ketika kebakaran terjadi di pelosok.

Contohnya ketika terjadi kebakaran di kawasan Kecamatan Caringin. Para petugas pemadam api dari UPT Bungbulang harus menempuh jarak sekitar 30 kilometer dengan waktu tempuh satu jam karena jalanan yang berkelok. Hal tersebut, hanya menyampaikan mereka ke 'pusat kota' Caringin. Lantas, bagaimana jika kebakarannya terjadi di daerah pelosok dengan akses jalan yang amburadul.

Bupati Garut Rudy Gunawan tidak menampik masih kurangnya armada dan sarana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di Kabupaten Garut. Rudy mengatakan, setiap tahun, pihaknya selalu berupaya untuk menambah sarana dan prasarana untuk Disdamkar.

"Kita ingin maksimal damkar 15 menit di TKP. Api masih kecil, damkar sudah datang," kata Rudy kepada detikJabar, Senin (10/7/2023).

Pemda Garut, tahun ini rencananya akan menambah dua pos damkar lagi di daerah. Satu rencananya akan dibangun di kawasan Cihuni, Kecamatan Pangatikan. Satu lainnya diketahui bakal dibangun di kawasan Banjarwangi.

"Yang di Pangatikan, daerah Cihuni, itu untuk menangani enam kecamatan," katanya.

Selain menambah markas pemadam api di daerah, Pemda Garut juga, kata Rudy berupaya terus menambah kekuatan armada, dengan mengupayakan beragam bantuan yang biasanya didapatkan.

(sud/sud)


Hide Ads