Cerita Alfi Driver Mobil Pemadam Api yang Dituntut Gaspol Tanpa Senggol

Kisah Sang Penakluk Api

Cerita Alfi Driver Mobil Pemadam Api yang Dituntut Gaspol Tanpa Senggol

Hakim Ghani - detikJabar
Minggu, 09 Jul 2023 16:30 WIB
Alfi Razalli petugas damkar Garut
Alfi Razalli petugas damkar Garut (Foto: Hakim Ghani/detikJabar).
Garut -

Perjuangan para pasukan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di Kabupaten Garut selalu luput dari perhatian. Padahal, selalu ada cerita menarik di balik aksi-aksi heroik mereka dalam berjibaku menghadapi kobaran api.

Kamis, 6 Juni 2023 siang. Di bawah langit Garut yang hari ini sangat cerah, detikJabar berbincang dengan seorang pemuda, yang dalam tiga tahun terakhir mengabdi menjadi bagian dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Garut.

Alfi Razalli namanya. Pria yang besar di Palembang, Sumatera Selatan ini, menjadi anggota Disdamkar Garut, sejak tahun 2020 lalu. Dia langsung diangkat setelah melamar menjadi tenaga honorer di tahun tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak bergabung dengan pasukan pemadam kebakaran, Alfi kemudian ditugaskan untuk menjadi sopir mobil water supply. Salah satu bidang kerja, yang ada di dinas pemadam kebakaran.

Bagi seorang anak baru seperti Alfi, menjadi sopir mobil pemadam kebakaran bukanlah perkara mudah. Tak hanya sekadar jago nyetir, dia juga dituntut untuk cermat dan penuh konsentrasi karena selalu berkendara dengan kecepatan penuh untuk menuju lokasi kebakaran.

ADVERTISEMENT

"Sedikit saja meleng, ya nabrak. Makanya dituntut untuk waspada, konsentrasi dan hati-hati. Karena biasanya mobil berada di kecepatan 80-100 kilometer per jam kalau menuju TKP," kata Alfi.

Dengan kecepatan tersebut, Alfi tak melaju di jalanan mulus nan lengang. Sering kali, dia terjebak pada kondisi yang mengharuskannya mengemudi di kawasan ramai pengguna jalan. Di sisi lain, dia harus cepat sampai ke tujuan untuk memadamkan kebakaran. Makanya, sedikit saja meleng, nyawanya, atau nyawa orang lain yang menjadi taruhan.

"Alhamdulillah, selama tiga tahun jadi sopir belum pernah ada kejadian. Semoga selamanya tetap lancar," ungkap Alfi.

Meskipun tugas utamanya adalah seorang sopir mobil water supply, Alfi juga dituntut harus bisa melakukan seluruh fungsi anggota Disdamkar. Tak terkecuali, ikut serta dalam memadamkan api.

Ada satu pengalaman menarik, di masa-masa awal tugasnya sebagai pemadam kebakaran. Suatu hari, dia dan para rekan yang saat itu sedang piket di Mako Disdamkar Garut, di Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut mendapatkan laporan adanya kebakaran yang terjadi di salah satu pasar tradisional yang ada di Garut.

Dengan cepat, malam itu mereka bergegas menuju lokasi, untuk segera memadamkan api yang dilaporkan berkobar makin besar. Singkat cerita, tim akhirnya tiba di sana. Tapi, sesuatu yang tak mengenakan terjadi.

"Jadi begitu datang, mau pemadaman, diadang beberapa orang dan langsung kita dipukuli. Ada dua teman saya yang dipukuli. Kalau saya kaget dan hanya melerai. Tapi akhirnya malah saya yang dikejar juga," ujar Alfi.

Entah siapa yang melakukan tindakan tak terpuji itu. Entah warga yang panik, atau ada pihak yang keberatan dengan pemadaman api yang dilakukan oleh Disdamkar malam itu. Yang jelas, para petugas mengaku tidak mengetahui siapa orang-orang tersebut, karena kalut.

Ada juga cerita, saat Alfi dan timnya diminta untuk mengamankan seekor ular King Cobra di kawasan Garut selatan. Kejadiannya, terjadi sekitar setahun yang lalu. Alfi mengatakan, saat itu ular berada di atap rumah warga.

"Jadi untuk mengetahui jenis ular, biasanya kita pakai tikus sebagai pancingan. Kalau dimakan, berarti ular biasa, atau paling cobra. Tapi kalau tidak dimakan, ada kemungkinan itu King Cobra," katanya.

Saat itu, seekor tikus yang disajikan tak disantap oleh ular yang meresahkan. Setelah mengetahui seluk-beluk rumah tersebut, tim akhirnya memutuskan untuk mengecek langsung ke atap rumah. Dan Alfi lah yang ditunjuk sebagai eksekutornya.

Namun, baru beberapa detik menoleh ke arah atap rumah, atau yang biasa disebut warga Garut para, Alfi terkejut bukan main ketika melihat ular King Cobra itu menatapnya sinis persis di hadapannya.

"Jelas kaget. Ularnya besar kepalanya kan mengembang, mungkin ada seukuran tangan saya," katanya.

Suka duka menjadi pemadam api, telah dilaluinya. Meskipun baru seumur jagung, tapi Alfi punya beragam cerita yang bisa dibagikan ke anak-cucunya kelak.

Meskipun mengaku tak gentar menghadapi semua tantangan, tapi sorot matanya seolah berbicara sebaliknya. Sebab, Alfi baru saja menikah dengan sang pujaan hati, dan kini dikaruniai seorang anak lelaki yang sedang lucu-lucunya.

"Yang penting selalu sesuai SOP, hati-hati dan berdoa. Insya Allah selalu ada di dalam lindungan Tuhan," pungkas Alfi.

(mso/mso)


Hide Ads