Jusuf Hamka Pernah Kelaparan saat Berhaji

Jusuf Hamka Pernah Kelaparan saat Berhaji

Tim detikHikmah - detikJabar
Selasa, 11 Jul 2023 05:30 WIB
Jusuf Hamka alias Babah Alun
Foto: Dok. Pribadi
Jakarta -

Jusuf Hamka alias Babah Alun pernah merasakan pengalaman yang tak mengenakan saat beribadah haji. Bos Tol itu pernah kelaparan.

Mengutip dari detikHikmah, dalam buku berjudul 'Babah Alun Naik Haji' yang diterbitkan pada 2020 menceritakan pengalamannya saat naik haji pada 1984. Dalam buku setebal 136 halaman itu, tiga tahun setelah mengucap syahadat, Jusuf Hamka bertolak ke Tanah Suci pada 1984.


Dalam hal layanan selama penerbangan di pesawat, misalnya. Dalam buku ini Jusuf Hamka menyebut menumpang pesawat Boeing 747 berkapasitas 500 orang. Dengan jumlah penumpang sebanyak itu ditambah pemahaman yang terbatas terkait penggunaan toilet membuat 'kekacauan' tersendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi kebiasaan membuang sampah sembarangan di dalam kabin membuat kesibukan para pramugara dan pramugari bertambah. Akibatnya, tugas mereka untuk membagikan jatah makan siang untuk para penumpang terlambat.

"Sudah terlambat dari waktunya, eh kotak-kotak yang disajikan ternyata cuma berisi kue-kue ringan," keluh Jusuf Hamka.

ADVERTISEMENT

Tak hanya Bos Tol itu yang mengeluh, penumpang lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Beberapa di antaranya malah ada yang mengecam pelayanan Garuda seolah tega menyengsarakan perut penumpang.

"Maklum, perut orang Indonesia walau dijejali kue segerobak, kalau belum terisi nasi namanya belum makan," imbuhnya.

Ada seorang ibu yang menyesalkan kenapa suguhan beberapa potong lemper yang disajikan saat di Asrama Haji Pondok Gede tak dibawa serta. Tapi si suami buru-buru mengingatkan bahwa apa yang terjadi boleh jadi merupakan bagian dari ujian ibadah haji.

Beruntung ketika petang tiba, jatah makan siang akhirnya tiba. Menunya, sejumput nasi berikut lauk-pauk, sayuran, sambal, kerpuk, dan buah. "Kami pun sigap menyantap. Suasana suram di pesawat selama berjam-jam berubah menjadi cerah. Alhamdulillah," tulis Jusuf Hamka.

Selepas makan siang di petang itu, azan magrib berkumandang di dalam kabin pesawat. Mereka semua bertayamum. "Ini pengalaman baru, mendengarkan suara azan dengan khusuk dan tawakal di pesawat. "Jiwa relijus saya terasa bangkit. Kami menjamak salat magrib dan isya," imbuhnya.

Jusuf Hamka kemudian membandingkan pelayanan haji 40 tahun lalu dengan sekarang. Ia menilai pelayanan haji saat ini lebih baik.

"Saya pribadi cuma sekali haji kala itu saja. Selebihnya saya beberapa kali umrah," kata Jusuf Hamka, seperti dikutip dari detikHikmah.

Artikel ini telah ditayangkan detikHikmah. Baca selengkapnya di sini.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads