Video petani perempuan yang kesulitan mendapatkan akses menuju areal persawahan viral di jagat maya. Dua petani perempuan itu harus memanjat beton Tol Cisumdawu (Cileunyi - Sumedang - Dawuan).
Dalam video yang diunggah akun @deynurjaman itu menampilkan dua petani perempuan yang hendak menuju sawah. Seorang petani mengenakan pakaian warna merah muda, dan mengenakan caping warna hijau. Seorang lainnya mengenakan pakaian putih. Keduanya membawa tas gendong.
Kedua petani perempuan itu tampak kesulitan. Sebab, mereka harus menyeberangi Tol Cisumdawu untuk sampai ke sawah. Keduanya harus memanjat beton yang berada di tengah jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petani perempuan yang kesulitan akses menuju areal persawahan itu berasal dari Desa Cipelang, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang. Keduanya hendak menggembala ternak yang berada di areal persawahan di sebrang ruas tol.
Video yang viral pada Jumat (23/6/2023) itu juga menampilkan obrolan antara petani dengan pria bertopi hitam.
"Iyeu bade kamarana ? (ini pada mau kemana?)," tanya pria itu.
"Bade ngangon (mau menggembala ternak)," jawab salah seorang perempuan dalam video itu.
"Naha atuh meuntas kadieu? (Kenapa harus menyebrang kesini?)," timpal pria yang sama.
"Teu aya jalan, sangsara teu jalan (tidak ada jalan, sengsara tidak ada akses jalan)," ungkap kedua perempuan itu.
Bos Tol Cisumdawu Buka Suara
Bos Tol Cisumdawu atau Direktur PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Jusuf Hamka menanggapi video tersebut. Jusuf Hamka memastikan pihaknya akan membangun akses jalan bagi warga yang terdampak pembangunan tol.
"Kita nggak mungkin, nggak buatin jalan, kalau nggak overpass akan kita buatkan terowongan dan semua sudah diatur sama BPJT ," ungkap Jusuf kepada detikJabar di Sumedang, Jumat (23/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Jusuf pun mengungkapkan permohonan maafnya kepada warga yang terdampak. Ia pun dalam waktu dekat akan menyosialisasikan terkait rencananya tersebut.
"Itu kan saudara-saudara kita semua, kalau tidak ada jalan nanti kita bikinin jalan setapak buat warga," terangnya.
Menurut Jusuf, proyek jalan tol dibuat bukan hanya bisnis semata tapi lebih dari itu untuk menyejahterakan masyarakat.
"Tugas kita bikin tol bukan hanya cari cuan tapi membuat kemaslahatan orang sekitar situ, selain mempercepat logistik tapi harga tanah juga menjadi naik," ujarnya.
Sementara terkait progres dan target pengoperasian Tol Cisumdawu sendiri, dikatakan Jusuf, pihaknya saat ini hanya tinggal menunggu persetujuan dari Menteri PUPR.
"Insya Allah, Kelar sih sudah kelar tapi menunggu persetujuan bapak menteri PUPR untuk dioperasionalkan," ucapnya.
(sud/yum)