Lika-liku Damkar Cianjur Hadapi Rintangan dengan Keterbatasan

Kisah Sang Penakluk Api

Lika-liku Damkar Cianjur Hadapi Rintangan dengan Keterbatasan

Ikbal Selamet - detikJabar
Senin, 10 Jul 2023 12:00 WIB
petugas damkar Cianjur
petugas damkar Cianjur (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Pemadam Kebakaran Cianjur menjadi garda terdepan dalam setiap peristiwa kebakaran. Dengan segala keterbatasan fasilitas, mereka mesti sigap dan cepat untuk melakukan penanganan peristiwa kebakaran kapanpun dan dimanapun.

Kepala Bidang Damkar Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Cianjur Hendra Wira Riharha, mengatakan pemadam kebakaran Cianjur memiliki tugas yang berat mengingat Kota Santri sangat luas dengan total 32 kecamatan dan 360 desa/kelurahan.

Menurutnya untuk menangani wilayah yang luas itu, para petugas yang terdiri dari 102 orang dibagi dalam enam kantor pelayanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ada enam Mako (kantor layanan), pusatnya di Mako 1 Cianjur. Yang terjauh kita ada kantor di wilayah selatan, yakni di Kecamatan Sindangbarang. Dibangun sejak 2019 lalu," kata dia, Minggu (9/7/2023).

Menurutnya Damkar Cianjur memiliki 10 unit mobil pemadam, namun hanya enam yang masih laik jalan. Sedangkan empat lainnya sudah mengalami berbagai kendala mulai dari tangki solar dan tangki air yang bocor, gangguan pada pedal rem, dan kerusakan mesin lainnya.

ADVERTISEMENT

Hal itu disebabkan usia mobil yang sudah sangat tua, bahkan salah satunya merupakan mobil keluaran tahun 1994.

"Yang paling tua ada di Kecamatan Sindangbarang. Banyak mengalami permasalahan. Tapi yang tahun lebih muda juga sudah banyak kerusakan. Yang sangat prima kurang dari enam unit," kata dia.

Namun lanjut dia, di tahun ini Pemkab Cianjur menganggarkan pengadaan satu unit mobil pemadam baru yang rencananya ditempatkan di unit pelayanan Kecamatan Sindangbarang.

"Tahun ini ada penambahan satu unit. Kami akan tempatkan di Sindangbarang, karena untuk selatan ini kondisi medannya lebih sulit dibandingkan wilayah perkotaan. Jadi unit kendaraannya harus yang muda," tuturnya.

petugas damkar Cianjurpetugas damkar Cianjur Foto: Ikbal Selamet/detikJabar

Selain keterbatasan armada pemadam, Hendra mengungkapkan fasilitas untuk petugas pun masih terbatas. Bahkan, di tahun-tahun sebelumnya, di setiap kantor layanan hanya terdapat lima set alat keselamatan yang digunakan secara bergantian.

"Kalau dulu sangat terbatas alat keselamatan mulai dari jaket tahan panas, helm, dan masker udara. Makanya tidak sedikit petugas yang pingsan akibat kekurangan oksigen saat pemadaman api. Tapi sekarang berangsur dipenuhi perlengkapannya," ucapnya.

"Kalau sekarang jaket tahan panas sudah satu orang satu jaket. Kalau helm di akhir tahun ini pengadaan," tambahnya.

Di luar fasilitas tersebut, lanjut dia, Petugas Damkar Cianjur ternyata juga diharuskan untuk mengetahui sumber air di setiap wilayah, termasuk untuk wilayah perkotaan.

Pasalnya tidak ada hidran yang berfungsi di Cianjur. Sehingga demi memenuhi kebutuhan air saat penanganan kebakaran, petugas mengambil air dari sungai atau sumber air lainnya.

"Untuk di di luar perkotaan sudah pasti kita mesti tahu sumber air, apabila kebakarannya besar. Tapi di perkotaan juga kita ambil air dari sungai, karena hydrant tidak semuanya berfungsi, berbeda dengan kota besar," tuturnya.

Meski dengan segala keterbatasan, Hendra menyebut petugas damkar harus dengan sigap dan cepat melakukan penanganan kebakaran.

Tidak jarang juga para petugas mengalami berbagai cacian, hinaan, bahkan kekerasan fisik apabila dianggap terlambat melakukan penanganan kebakaran.

"Petugas sudah dididik dan dibina untuk fokus pada pekerjaan. Meskipun dalam kondisi apapun. Tidak perlu mengharap pujian apabila tugas terselesaikan dengan baik dan tidak perlu diambil hati apabila dicaci. Terpenting tugas kemanusiaan membantu mereka yang terkena musibah kebakaran," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads