Bukan hanya sekadar memadamkan api, mereka juga sering mendapatkan beragam laporan dari masyarakat untuk diminta pertolongan hal unik dan menarik lainnya. Petugas Damkar dari Kabupaten Subang pun merasakan pengalaman hal tersebut.
Rian Agus, tim rescue Damkar Subang menjadi salah satu petugas yang sering melaksanakan tugas di luar adanya bencana kebakaran. Hal-hal unik untuk membantu masyarakat yang sedang kesulitan pun turut dibantu olehnya.
Rian menceritakan, terdapat pengalaman-pengalaman menarik yang ia dapat saat menjalankan tugas sebagai tim rescue Damkar Subang. Salah satunya yakni mengevakuasi cincin yang terpasang pada kelamin pria dengan status Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Pengalaman lucu sama menarik yang saya dapatkan itu evakuasi cincin yang nempel di kelamin ODGJ. Awalnya dapat laporan dari warga katanya ada laki-laki di salah satu tempat penampungan ODGJ ada cincin yang sudah nempel lama di kelaminnya. Kita bersama tim langsung meluncur ke TKP," ujar Rian saat berbincang bersama detikJabar belum lama ini.
Sesampainya di lokasi saat itu, Rian bersama dengan tim rescue lainnya pun langsung melihat kondisi dari ODGJ tersebut. Rasa tak percaya dan heran pun dirasakan oleh Rian dan tim. Sebagai petugas Damkar yang dituntut profesional untuk membantu warga yang kesusahan, Rian bersama tim langsung melakukan proses evakuasi mengeluarkan cincin.
"Waktu udah sampai kita cek dan lihat langsung, ternyata bener cincinnya itu udah kayak nyatu sama kulit penisnya. Nah kita juga sangat perlu kehati-hatian buat mengeluarkan cincinnya soalnya vital banget," katanya.
Baca juga: Damkar Cirebon Tidur Beralas Kardus |
"Malahan waktu evakuasi ODGJ-nya enggak ngerasain sakit sama sekali. Soalnya kondisi cincinnya udah nyatu sama kulit, terus kalau buang air kecil udah bukan di lubang penis tapi di bagian yang cincin yang menempel sama penis. Katanya cincinya udah nempel tiga tahun lalu," sambungnya.
Rian mengatakan, evakuasi cincin yang menempel di penis ODGJ terjadi pada Selasa (23/5/2023) lalu itu, merupakan pengalaman yang tidak pernah ia dan tim Resque Damkar Subang lainnya lupakan.
"Proses evakuasinya sekitar satu jam lebih, cincin kita potong pakai alat pemotong kecil seperti biasa. Selama 5 tahun menjadi petugas Damkar Subang Itu pengalaman menarik bagi saya pribadi," ucapnya.
Selain itu, ragam cerita dari suka maupun duka sebagai petugas Damkar juga dirasakan oleh petugas Damkar Subang lainnya, yakni Panji. Selain Rian, Panji pun juga sering mendapatkan pengalaman menarik saat menjalankan tugas. Dalam pengalamannya, Panji sering mengevakuasi seperti munculnya hewan-hewan liar yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Kalau pengalaman saya sering evakuasi kayak sarang tawon di rumah warga, kalau itu hampir tiap hari dapat laporannya. Terus banyak juga kayak evakuasi ular, monyet liar. Pokoknya banyak beragam lah suka duka menjadi petugas Damkar," kata Panji.
Panji mengungkapkan, menjadi seorang petugas Damkar Subang merupakan pekerjaan yang sangat mulia baginya karena dapat membantu masyarakat. Ia bersama dengan tim rescue harus selalu siap siaga selama 24 jam, entah menghadapi kondisi cuaca buruk maupun tidak.
"Nah kalau evakuasi kayak gitu enggak kenal waktu, ada laporan kita langsung bergegas ke lokasi mau itu tengah malam juga. Kalau kondisi lagi tidur itu hp saya selalu standby dideketin sama kuping," ungkapnya.
"Kalau lagi tugas sama keadaan darurat terus kita berhasil meminimalisir dampak besar lain, jadi kepuasan tersendiri bagi saya pribadi," katanya menambahkan.
(dir/dir)