Pemadam kebakaran (damkar) punya peran yang amat vital di tiap daerah, termasuk di Kota Cimahi. Cakupannya memang kecil, hanya tiga kecamatan saja. Namun di balik itu, ada nelangsa yang dialami.
Demi mencapai TKP kebakaran, petugas pemadam kebakaran Kota Cimahi mesti bergerak cepat. Terlebih penanganan kebakaran juga harus dilakukan seefisien mungkin agar meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Sayangnya, hal itu belum ditunjang dengan ketersediaan armada yang memadai. Bagaimana tidak, armada yang dimiliki damkar Kota Cimahi sudah uzur, tak bisa lagi bermanuver layaknya kendaraan berusia muda dan dalam kondisi prima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Armada kita sudah tua, sudah melebihi umur ekonomisnya. Rata-rata itu melebihi usia 15 tahun. Jadi sudah seharusnya ada peremajaan," ujar Plt Kepala Bidang Pemadam Kebakaran pada Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Aep Mulyana kepada detikJabar, Rabu (5/7/2023).
Untuk mencakup tiga 15 kelurahan, petugas Damkar Kota Cimahi hanya memiliki 13 armada, itu pun tak semua beroperasi. Mirisnya, hanya ada dua saja yang bosa beroperasi normal.
"Dari total 13 armada, hanya 2 yang terindikasi bagus serta 3 unit sudah kita ajukan untuk dinonaktifkan. Nah untuk yang lainya ada yang bisa (digunakan), tapi idealnya direkondisi. Cuma kendalanya itu anggaranya tidak ada," kata Aep.
Idealnya, untuk mencakup seluruh titik di wilayah Kota Cimahi setidaknya diperlukan 13 unit kendaraan yang semuanya beroperasi dengan baik.
"Jadi yang sekarang masih bisa beroperasi itu hanya 1 sampai 2 unit, yaitu unit pemadam dan komando. Nah untuk yang lainya harus ada perbaikan. Terus kita sudah coba ajukan 2 unit, namun hanya 1 yang di acc itu juga belum masuk DPA dan masih proses," kata Aep.
Keterbatasan armada itu, kata Aep, berimbas pada ketergantungan Damkar Cimahi terhadap bantuan damkar kabupaten kota tetangga saat menangani kebakaran skala besar.
"Kita pernah menangani kebakaran yang besar, karena armada terbatas maka pada saat itu dibantu 2 unit dari KBB dan 1 unit dari Kabupaten Bandung. Jadi memang secepatnya kita membutuhkan unit namun kita melihat anggaran kota terlebih dahulu," ujar Aep.
Tak cuma armada saja, ternyata masalah laten yang dialami Damkar Kota Cimahi yakni turut terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) terutama petugas lapangan yang bersinggungan dengan kejadian kebakaran.
"Untuk SDM idealnya ada 2 regu, namun saat ini hanya 1 regu diisi sebanyak 13 orang, idealnya 25 orang untuk wilayah Cimahi. Jadi kesulitan 1 regu itu kalau ada kebakaran yang beririsan, anggota masih di lokasi kebakaran, tiba-tiba sudah ada panggilan lagi otomatis kita datang telat atau bahkan tidak terlayani. Nah kita pernah ada kejadian seperti itu namun bersyukur masih sempat dilaksanakan proses pemadaman," kata Aep.
(yum/yum)