Padamnya Api di Rest Area Cipali Usai 2 Bulan Membara

Semburan api muncul di Rest Area KM 86 B Tol Cipali, Kabupaten Subang. Kejadian itu terjadi, Rabu, 26 April lalu, api tersebut muncul dari sebuah sumur yang ada di parkiran belakang rest area tersebut.

Dua bulan lebih, akhirnya semburan api yang muncul di sumur tersebut padam. Padamnya semburan api tersebut diketahui, Selasa 4 Juli lalu.

Seperti diketahui, kejadian semburan api itu terjadi saat momen mudik. Rest area itu posisinya sedang ramai disinggahi pemudik.

Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, Polres Subang memasang garis polisi di lokasi semburan api tersebut.

Kapolres Subang AKBP Sumarni mengungkap, kemunculan api terjadi di pagi hari atau sekitar pukul 09.30 WIB, di lokasi tersebut terdapat pengerjaan penggalian sumur.

"Jadi sumur air yang ada di Rest Area 86 B ini ada kandungan gasnya sehingga menimbulkan api," kata Sumarni kepada detikJabar.

Selain itu, Rest Area KM 86 B Tol Cipali ditutup sementara. Petugas BPBD, TNI/Polri dan armada Damkar Kabupaten Bandung bersama disekitar lokasi.

"Kami menutup Rest Area supaya pemudik tidak mampir ke sini sehingga bisa mengurangi resiko kepada para pemudik," ujar Sumarni saat dihubungi detikJabar.

Kasi Kedaruratan BPBD Subang Komara menuturkan, awal mula kejadian ini pihak pengelola Tol Cipali hendak meningkatkan kapasitas kebutuhan air bersih di Rest Area KM 86 B Tol Cipali sejak 10 April 2023 lalu.

"Kronologinya adalah dari pihak Rest Area 86 akan meningkatkan kapasitas kebutuhan air bersih di Rest Area 86, oleh karena itu sumur yang ada dilakukan maintenance di antaranya adalah mengganti pipa dan mesin bor dengan kapasitas yang lebih tinggi ini sudah dilakukan 10 April tahun 2023," ungkap Komara.

Menurutnya, setelah Lebaran ditargetkan pekerjaan dari penggalian sumur air bersih ini sudah terpasang sedalam 40 meter. Untuk yoyal kedalaman dari sumurnya diperkirakan sekitar 100 meter.

Pihaknya menduga lumpur tersebut mengandung material minyak. Belum diketahui penyebab kejadian ini, tiba-tiba semburan api pun muncul dari dalam sumur tersebut.

"Namun setelah terpasang dua hari kemudian muncul lah luapan air dari dalam sumur bor kemudian diikuti oleh lumpur yang diduga sudah bercampur dengan material minyak semacam minyak dan tiba-tiba muncul lah api menyembur ke atas," jelas Komara.

Dalam kejadian ini, pihak Pertamina angkat bicara. VP Corpotate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, tidak ada fasilitas milik Pertamina Group di lokasi kejadian.

"Setelah dicek di lapangan, dapat kami pastikan api tersebut bukan berasal dari pipa gas atau fasilitas milik Pertamina," ucap Fadjar dalam keterangan tertulis.

Hingga satu bulan berlalu, kobaran api tersebut tak kunjung padam. Pengelola pun memasang pagar beton di lokasi tersebut dengan tujuan menjaga pandangan pengendara yang melintas di Tol Cipali. Pasalnya, kemunculan dari semburan api tersebut sempat membuat pusat perhatian dari para pengendara.

Tepat pada, Jumat, 4 Juli, Pukul 11.00 WIB, kobaran api yang muncul di sumur tersebut padam dengan sendirinya. BPBD Subang menindaklanjuti hal tersebut dan melakukan penyelidikan apakah api itu benar-benar padam atau padam karena tekanan gasnya menurun.

Terpisah, Sri Mulyo, Kepala Divisi Operasi Astra Tol Cipali menuturkan, untuk penanganan jangka panjang masih dalam proses koordinasi dengan petugas gabungan, dikhawatirkan masih terdapat kandungan gas di sekitaran semburan api.

"Untuk penanganan jangka panjang masih akan kita koordinasikan setelah nanti tim gabungan mendapatkan hasil di lapangan terkait dengan pengukuran gas. Khawatirnya apinya sudah padam tapi gasnya masih keluar," jelas Sri.

Meski, semburan api sudah padam, Rest Area KM 86 B Tol Cipali tersebut masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.

"Aktivitas saat ini masih tetap kita tutup sampai nanti waktu kita menemukan kondisi di lapangan sampai benar-benar aman. Untuk dibukanya kembali tadi kita masih menunggu hasil pengecekan di lapangan," pungkasnya.