Semburan api yang muncul di Rest Area 86B Tol Cipali wilayah Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang masih membara hingga saat ini. Petugas gabungan serta pengelola Rest Area pun kini sudah memasang pagar beton di area munculnya semburan api.
Seperti diketahui, munculnya semburan api terjadi pada Rabu (26/4) lalu sekira pukul 09.30 WIB. Dengan demikian, satu bulan lebih semburan api masih berkobar di Rest Area tersebut. Kemunculan semburan api membuat Rest Area 86 B Tol Cipali arah Palimanan menuju Cikampek itu terpaksa ditutup sementara oleh petugas gabungan.
Kasi Kedaruratan BPBD Subang Komara mengatakan, pihak pengelola dari Rest Area 86B Tol Cipali memasang pagar beton dengan tujuan untuk menjaga pandangan pengendara yang melintas di Tol Cipali. Pasalnya, kemunculan dari semburan api tersebut sempat membuat pusat perhatian dari para pengendara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Api) masih tetap nyala, saat ini pihak pengelola Rest Area sudah memasang pagar beton di depan, untuk antisipasi dan membatasi pandangan pengendara jalan tol arah Jakarta demi keselamatan lalu lintas," ujar Komara saat dihubungi detikJabar, Rabu (14/6/2023).
Komara mengungkap, progres penanganan dari amukan semburan api tersebut yakni akan membuat kolam penampungan air dengan kapasitas 1.500 ton dalam waktu dekat. Pembuatan kolam penampungan itu, menurut Komara, untuk persiapan petugas gabungan serta pihak pengelola Rest Area Tol Cipali melakukan capping pada lokasi semburan api.
"Untuk progres penanganannya Minggu depan pihak pengelola Rest Area akan membuat water pond dgn kapasitas 1500 ton sebagai persiapan pemasangan capping and flaring pada saatnya nanti. Memang kan menangani semburan api ini sangat perlu kehati-hatian sama kajian-kajian dari para ahli," ungkapnya.
Komara mengaku, saat ini BPBD Subang khususnya pada bidang Kedaruratan masih melakukan pengecekan pada tiga hari sekali. Pihak BPBD sudah menyerahkan proses penanganan sepenuhnya kepada pihak pengelola yang tak lain yakni pihak PT Lintas Marga Sedaya (LMS).
"BPBD saat ini hanya melakukan supervisi per tiga hari sekali saja, karena kami sudah menyerahkan proses penanganan sepenuhnya kepada pihak LMS. Vendor (pemasangan capping) rencana Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI). Pemkab Subang melalui Bupati menyetujui metode tersebut sepanjang membuat rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar," katanya.
Disinggung terkait dengan pemasangan capping, Komara juga memprediksi akan dilakukan dalam waktu dekat. "Iya betul, kami prediksi sekitar 15 hari persiapan water pond. BPBD ditunjuk bupati sebagai pengawas lapangan untuk penanganan juga khususnya bidang kedaruratan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kemunculan semburan api diketahui disaat pengelola Rest Area 86 B Tol Cipali hendak meningkatkan kapasitas kebutuhan air bersih di Rest Area KM 86 B Tol Cipali sejak 10 April 2023 lalu dengan melakukan pergantian pipa. Namun saat dalam pengerjaan tersebut, secara tiba-tiba api pun langsung muncul.
(dir/dir)